Sekedar meluapkan hasrat mengetik
Hari Kamis, 7 Januari 2010 jam sekian. Cuaca di luar cukup mendung. Dengan beralaskan lantai, saya duduk di lantai 2 gedung kuliah kampus saya sambil memandang laptop yang online pakai wireless. Hah, kampus? Libur-libur gini ke kampus? Ya iyalah, mau gimana lagi, spidi saya masih mati, belum dibayar. Haha... Ok, bukan itu intinya. Sudah lama gak posting nih, gara-gara niatnya mau bikin blog baru di url http://www.***********.net (belum launch), tapi masih bingung pake template apa. Akhirnya malah dua-duanya terbengkalai. Lha terus kenapa tiba-tiba posting di blog lama ini? Nggak ada yang terlalu penting sih.
Sekarang adalah masa-masa liburan. Tahun ketiga kuliah ini, sengaja nggak ikutan jadi LK, ataupun panitia. Tapi ternyata saya masih saja jadi ketua komunitas yang saya bikin sendiri (baca: Macos). Yah, memang liburan ini rencananya akan saya buat sebagai liburan yang bermanfaat buat pikiran saya. Saya mau senang-senang, wisata alam, memperdalam ilmu programming, nonton film, dan hal-hal menarik lainnya. Tapi, meskipun itu semua bisa saya lakukan semau saya, tetap saja ada rasa yang kurang. Rasa apa itu?
Sebuah garam. Ya, beberapa hari yang lalu saya baca suatu pepatah cina. Jadilah seperti garam, yang bila ada dalam masakan, tidak terlalu diperhatikan. Tetapi jika tidak ada sama sekali, akan sangat terasa ada yang hilang. Apa hubungannya dengan garam ini? Jika Anda bisa membaca pikiran saya, yak! Tepat sekali! Sama sekali nggak ada hubungannya.
Aduh, sumpah nih bingung gimana nulisnya, sebuah tulisan yang terkesan umum, tapi menjurus ke satu bahasan, dan sangat fokus. Yang saya pikirkan, apa nanti target pembaca akan tahu, atau pura-pura nggak tahu? Atau bahkan, sama sekali nggak tahu? Ah, kebangeten kalo itu. (alay mode on) hei kamuh!! iang di sannah!! saddar dooonk!! (alay mode off).
notes: jarang-jarang posting pendek yang GJ gini. halah, toh udah mau ganti blog.
read more...
ANNOUNCEMENT!!!
This blog is dead!!! I moved it to my new blog in http://haqqi.net. Thank you for reading this blog. Hope you will read my new blog too.
Tahu, atau Pura-Pura Nggak Tahu?
Jan 7, 2010Posted by Haqqi at 11:07 AM 4 comments
Labels: Bahasa Indonesia, My Experiences
Software Freedom Day 2009 - Ma Chung
Oct 7, 2009Acara macos yang pertama
Software Freedom Day adalah sebuah perayaan internasional yang diadakan di seluruh dunia menyambut hari software gratis dan open source sedunia. Kegiatan ini dirancang khusus untuk mendidik masyarakat agar lebih memahami nilai-nilai software open source, serta mendorong penggunaannya baik dalam institusi seperti pendidikan, pemerintahan, maupun di skala yang lebih kecil.
Software Freedom Day merupakan acara tahunan yang secara global di koordinasikan oleh lembaga Software Freedom International. Berbagai Perguruan Tinggi maupun Sekolah Menengah Atas di Indonesia juga turut berpartisipasi merayakan acara ini. Kegiatan yang berlangsung dalam acara ini sangat bervariasi, bergantung pada kesepakatan dalam masing-masing institusi, misalnya berupa seminar, workshop, maupun diskusi.
Universitas Ma Chung sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia juga turut berpartisipasi merayakan acara ini. Kegiatan yang disiapkan untuk acara ini adalah rangkaian seminar mengenai Free and Open Source Software(FOSS). Dengan adanya acara ini, Universitas dapat menjadi jembatan yang berkesinambungan dalam membentuk dan menyiapakan generasi-generasi yang berwawasan luas serta peka terhadap perkembangan teknologi.
Hanya dengan 5 RIBU RUPIAH bisa dapat:
1. Sertifikat
2. Snack
3. Door Prize
4. Pengetahuan mengenai Free and Open Source Software (FOSS) dan pemanfaatan (FOSS) untuk Enterpreneurship.
5. Workshop:
- Java Programming for desktop game
- Sun Solaris basic and features
- Ubuntu Linux for human being
"Melamar pekerjaan, membuka kesempatan untuk diri kita sendiri.
Membuka lapangan pekerjaan, membuka kesempatan baru bagi diri sendiri dan orang lain."
Pilihan ada di tangan anda
Mengenai langkah-langkah pendaftaran bisa dilihat pada link di bawah ini:
http://www.scribd.com/doc/20323050/Langkah-Langkah-Registrasi-SFD2009-Ma-Chung
Bagi yang tertarik mengikuti acara ini, harap menghubungi bagian informasi:
Anggita: 0857 555 636 14
Fahmy : 0856 465 826 36
Anindita: 0857 5555 77 90
Info lebih lanjut:
website
flyer
poster
added October 10th 2009
Untuk source code sesi demo pembuatan game Java desktop, bisa didownload di http://www.mediafire.com/?nqz41yvmy3i
read more...
Posted by Haqqi at 10:23 PM 3 comments
Labels: Bahasa Indonesia, My Experiences
Ganti Template
Sep 19, 2009Sekedar niat, nggak tau jadi apa nggak
Lama-lama, bosen juga sama template blog saya yang satu ini. Beberapa hari terakhir, tampilannya error lagi, entah kenapa. Sejenak, muncul keinginan untuk desain template baru. Buka-buka google, cari tutorial bikin template blogger. Ada banyak banget ternyata, tapi malah jadi bingung yang mana yang mau saya pakai. Rencananya, saya mau bikin template yang murni dari nol, dengan desain saya sendiri.
Tapi malah kepikiran hal lain. Kenapa gak langsung hosting sendiri aja? Bikin personal website, mumpung sekarang lagi waktunya personal branding. Dipikir-pikir bener juga sih. Tapi terus gimana nasib blog-ku yang ini? Apa semua posting-nya mau dipindah ke domain sendiri itu? Hm, rasanya nggak deh. Mending tetep aja tapi ntar di-redirect.
Oke, keputusannya berarti tetap dengan blog ini, dengan alamat ini, tapi dengan penambahan mask link. Rencananya setelah beli domain, langsung dihubungkan sama subdomain web personal saya. Itu berarti, saya harus desain ulang blog ini. Desain blog nggak bisa sehari langsung jadi, apalagi dengan pengetahuan saya tentang web programming yang nyaris nol. Harus benar-benar meluangkan waktu. Tapi kapan?
Semua butuh proses. Saya mau nyoba-nyoba dulu desain di blog dummy. Nanti kalau udah sukses, baru template-nya diintegrasi sama blog ini. Semoga berhasil.
read more...
Posted by Haqqi at 10:28 AM 7 comments
Labels: Bahasa Indonesia, My Experiences
Tutorial Java : Membuat Splash Screen
Sep 10, 2009Lagi-lagi tutorial Java sederhana
Woi, ketemu lagi. Mumpung lagi semangat-semangatnya nulis tutorial nih. Kali ini saya akan memberikan tutorial sederhana, yaitu bagaimana cara membuat splash screen yang biasanya ditampilkan sebelum sebuah program dijalankan. Sebenarnya, jika Anda memakai NetBeans, sangat mudah sekali kalau ingin membuat splash screen. Tutorialnya ada di sini. Sedangkan yang saya buat, bisa diaplikasikan meski pakai text editor biasa.
Teknik ini memanfaatkan class JWindow dari package javax.swing dan peran sebuah thread untuk melakukan sleep. Anda bisa mengacak-acak (baca: mempelajari) source code di bawah ini.
/*
* DO NOT REMOVE THIS COPYRIGHT
*
* This source code is created by Muhammad Fauzil Haqqi
* You can use and modify this source code but
* you are forbidden to change or remove this license
*
* Nick : Haqqi
* YM : xp_guitarist
* Email : fauzil.haqqi@gmail.com
* Blog : http://fauzilhaqqi.blogspot.com
*/
import java.awt.Dimension;
import java.awt.image.BufferedImage;
import java.io.IOException;
import javax.imageio.ImageIO;
import javax.swing.ImageIcon;
import javax.swing.JLabel;
import javax.swing.JPanel;
import javax.swing.JWindow;
/**
*
* @author Haqqi
*/
public class SplashScreen extends JWindow {
//*********************//
//*** Variable area ***//
//*********************//
private BufferedImage image;
//************************//
//*** Constructor area ***//
//************************//
public SplashScreen(BufferedImage image) {
this.image = image;
}
//*******************//
//*** Method area ***//
//*******************//
public void showSplash(int duration) {
// primary panel, get from frame's content pane
JPanel pane = (JPanel) getContentPane();
// set the size based on image size
int width = image.getWidth();
int height = image.getHeight();
pane.setPreferredSize(new Dimension(width, height));
// label to display the image
JLabel label = new JLabel(new ImageIcon(image));
pane.add(label);
pack();
// set window to center of the screen
setLocationRelativeTo(null);
setVisible(true);
// sleep for a while
try {
Thread.sleep(duration);
} catch (InterruptedException ex) {}
setVisible(false);
dispose();
}
public static void main(String[] args) {
BufferedImage image = null;
try {
image = ImageIO.read(SplashScreen.class.getResource("logo-banner.gif"));
} catch (IOException ex) {}
SplashScreen ss = new SplashScreen(image);
ss.showSplash(2000);
}
}
Satu class tersebut, bisa Anda manfaatkan untuk splash screen dengan gambar yang berbeda, terserah Anda. Anda cukup parsing URL yang tepat dari gambar Anda. Pada contoh di atas, file gambar terletak dalam satu folder dengan file java dari class SplashScreen. Jadi saya menggunakan method getResource() untuk mendapatkan URL-nya.
Selamat mencoba!!!
read more...
Posted by Haqqi at 3:03 PM 2 comments
Labels: Bahasa Indonesia, My Source Code
Tutorial Java : Game Sederhana - Snake HQ
Sep 9, 20091 jam coding sambil smsan
Rabu pagi, jam 00.10 saya tiba-tiba bangun entah kenapa. Seperti biasa, laptop saya masih menyala di atas kepala saya. Habis matiin laptop, ngecek sms di HP, eh ternyata ada balesan. Saya bales, ternyata dibales lagi. Akhirnya gak jadi ngelanjutin tidur, malah smsan. Nah, di posting ini, bukan itu intinya. Sambil smsan, saya bingung mau ngapain. Ya udah, langsung buka laptop lagi, niat ngelanjutin bikin artikel tentang membuat game Java. Kebetulan saya mau memasukkan source code sebuah rancangan game sederhana. Mau nggak mau ya saya buka NetBeans dan mulai coding.
Source code yang saya buat nggak sulit-sulit amat sih, dan nggak panjang-panjang amat, makanya saya posting di sini. Ini cuma rancangan sederhana game Snake HQ, game sejenis ular-ularan yang nanti makan apel dan jadi tambah panjang. Semoga tutorial di posting ini bisa membantu para pembaca yang pingin mulai belajar game Java.
Source code ini saya buat dengan menggunakan NetBeans 6.7.1 serta JDK 6u16. Pembuatannya di laptop saya, dengan OS Windows XP SP3.
Oke, kita mulai. Pertama-tama, kita tentukan sampai mana target rancangan ini diselesaikan. Kebetulan karena ini iseng-iseng, saya cuma berniat sampai animasi sederhana dan deteksi tepi area agar kalau ular tersebut sampai di tepi, bisa tembus di sisi lain. Ini belum sampai deteksi dabrakan dengan dinding, makanan (apel), maupun tabrakan antara kepala dan badan ular tersebut. Karena itu, class utama yang kita butuhkan hanya 2, yaitu untuk panel utama game dan ular yang akan berjalan. Class tambahan lain, akan dibahas kemudian.
Kita mulai dari class ular. Sementara ini, attribut yang kita butuhkan hanya koordinat ular, arah ular menghadap, dan panjang maksimal (bisa fleksibel nantinya). Sedangkan behaviour yang bisa dilakukan ular antara lain adalah mengubah arah menghadap, mengupdate koordinat seluruh anggota badan setiap berjalan, termasuk untuk tembus ke sisi lain saat menabrak tepi panel. Berikut source code-nya.
/*
* DO NOT REMOVE THIS COPYRIGHT
*
* This source code is created by Muhammad Fauzil Haqqi
* You can use and modify this source code but
* you are forbidden to change or remove this license
*
* Nick : Haqqi
* YM : xp_guitarist
* Email : fauzil.haqqi@gmail.com
* Blog : http://fauzilhaqqi.blogspot.com
*/
package snakehq;
import java.awt.Point;
/**
* Snake class, a representation of a snake
*
* @author Haqqi
*/
public class Snake {
//*********************//
//*** Variable area ***//
//*********************//
// coordinates of body
private Point[] body;
// facing
private int face;
// maximum snake's length
private final int maxLength = 10;
// orientation
public static final int NORTH = 0;
public static final int EAST = 1;
public static final int SOUTH = 2;
public static final int WEST = 3;
// snake pixel size
public static final int SNAKE_SIZE = 10;
//************************//
//*** Constructor area ***//
//************************//
public Snake() {
body = new Point[maxLength];
for(int i = 0; i < maxLength; i++) {
body[i] = new Point(20 - i, 15);
}
face = EAST;
}
//*******************//
//*** Method area ***//
//*******************//
public Point[] getBody() {
return body;
}
public void moveEast() {
if(face != WEST)
face = EAST;
}
public void moveWest() {
if(face != EAST)
face = WEST;
}
public void moveNorth() {
if(face != SOUTH)
face = NORTH;
}
public void moveSouth() {
if(face != NORTH)
face = SOUTH;
}
public void update() {
// update body
for(int i = body.length - 1; i > 0; i--) {
body[i].x = body[i-1].x;
body[i].y = body[i-1].y;
}
// update head
Point head = body[0];
if(face == NORTH) {
if(head.y <= 0)
head.y = Panel.AREA_HEIGHT - 1;
else
head.y--;
}
else if(face == EAST) {
if(head.x >= Panel.AREA_WIDTH - 1)
head.x = 0;
else
head.x++;
}
else if(face == SOUTH) {
if(head.y >= Panel.AREA_HEIGHT - 1)
head.y = 0;
else
head.y++;
}
else if(face == WEST) {
if(head.x <= 0)
head.x = Panel.AREA_WIDTH - 1;
else
head.x--;
}
}
}
Pembuatan class Snake ini tidaklah sulit. Bagian terpenting dari game sederhana ini adalah kerangka game yang berupa panel. Berikut source code-nya.
/*
* DO NOT REMOVE THIS COPYRIGHT
*
* This source code is created by Muhammad Fauzil Haqqi
* You can use and modify this source code but
* you are forbidden to change or remove this license
*
* Nick : Haqqi
* YM : xp_guitarist
* Email : fauzil.haqqi@gmail.com
* Blog : http://fauzilhaqqi.blogspot.com
*/
package snakehq;
import java.awt.Dimension;
import java.awt.Graphics;
import java.awt.Graphics2D;
import java.awt.Point;
import java.awt.RenderingHints;
import java.awt.event.KeyAdapter;
import java.awt.event.KeyEvent;
import javax.swing.JFrame;
import javax.swing.JPanel;
import javax.swing.SwingUtilities;
/**
* Panel class, the skeleton of the game
*
* @author Haqqi
*/
public class Panel extends JPanel {
//*********************//
//*** Variable area ***//
//*********************//
private Snake snake;
private Thread animation;
public static final int PANEL_WIDTH = 400;
public static final int PANEL_HEIGHT = 300;
public static final int AREA_WIDTH =
PANEL_WIDTH / Snake.SNAKE_SIZE;
public static final int AREA_HEIGHT =
PANEL_HEIGHT / Snake.SNAKE_SIZE;
//************************//
//*** Constructor area ***//
//************************//
public Panel() {
setPreferredSize(new Dimension(
PANEL_WIDTH, PANEL_HEIGHT));
snake = new Snake();
initThread();
addKeyListener(new KeyManager());
setFocusable(true);
requestFocusInWindow();
animation.start();
}
//*******************//
//*** Method area ***//
//*******************//
@Override
protected void paintComponent(Graphics g) {
super.paintComponent(g);
Graphics2D g2 = (Graphics2D) g;
g2.addRenderingHints(new RenderingHints(
RenderingHints.KEY_ANTIALIASING,
RenderingHints.VALUE_ANTIALIAS_ON));
drawSnake(g2);
}
// render the snake
private void drawSnake(Graphics2D g2) {
Point[] s = snake.getBody();
int pixel = Snake.SNAKE_SIZE;
// fill the head
g2.fillOval(s[0].x * pixel, s[0].y * pixel,
pixel,pixel);
// draw body outline
for(int i = 0; i < s.length; i++) {
g2.drawOval(s[i].x * pixel, s[i].y * pixel,
pixel, pixel);
}
}
// initiate animation thread
private void initThread() {
animation = new Thread(new Runnable() {
public void run() {
while(true) {
try {
// sleep a while for animation
Thread.sleep(300);
} catch (InterruptedException ex) {}
snake.update();
SwingUtilities.invokeLater(
new Runnable(){
public void run() {
repaint();
}
});
}
}
});
}
// Keyboard handler of the game
private class KeyManager extends KeyAdapter {
@Override
public void keyPressed(KeyEvent e) {
super.keyPressed(e);
int c = e.getKeyCode();
switch(c) {
case KeyEvent.VK_RIGHT:
snake.moveEast();
break;
case KeyEvent.VK_LEFT:
snake.moveWest();
break;
case KeyEvent.VK_UP:
snake.moveNorth();
break;
case KeyEvent.VK_DOWN:
snake.moveSouth();
break;
}
}
}
/**
* Main method that run firstly when the program starts
* @param args the command line arguments
*/
public static void main(String[] args) {
// TODO code application logic here
SwingUtilities.invokeLater(new Runnable() {
public void run() {
JFrame f = new JFrame("Snake HQ");
f.setDefaultCloseOperation(
JFrame.EXIT_ON_CLOSE);
f.add(new Panel());
f.pack();
f.setResizable(false);
f.setLocationRelativeTo(null);
f.setVisible(true);
}
});
}
}
Panel ini hanya mempunyai 2 atribut/object penting. Yang pertama, jelas adalah si ular. Yang kedua, adalah thread yang digunakan untuk mengatur animasi. Proses animasi itu sendiri diatur dalam method initThread(). Coba saja pelajari apa yang dilakukan program dalam thread tersebut. Bagian lain yang penting adalah private class KeyManager. Class ini digunakan untuk menangkap event yang terjadi pada keyboard.
Untuk rendering, semua diatur dalam override method paintComponent(). RenderingHints di-set agar tampilan lebih lembut. Setelah itu, lakukan penggambaran seluruh badan ular. Kembali ke thread animation. Yang membuat ular seperti berjalan, adalah penghentian program selama beberapa milisecond, kemudian badan ular di-update sesuai method update dari class Snake tersebut. Terakhir, panel diletakkan dalam sebuah JFrame (window), yang diconstruct dalam method main.
Source code bisa didownload di:
http://haqqilibrary.googlecode.com/files/SnakeHQ.zip
Selamat mencoba!!!
read more...
Posted by Haqqi at 9:48 AM 1 comments
Labels: Bahasa Indonesia, My Source Code
Dari Perfeksionis Menjadi Idealis
Sep 6, 2009Tentang hidup saya lagi, semoga memberi inspirasi
Sekali lagi, ada cewek yang bilang kalau saya ini perfeksionis. Mungkin dia menangkap dari pola pikir saya, pandangan hidup saya, dan radikalisme saya, yang bisa dilihat waktu saya ngobrol sama dia. Kalau saya dibilang perfeksionis waktu dulu, saya terima pendapat itu. Tapi kalau sekarang, saya mendeklarasikan diri bahwa saya nggak perfeksionis.
Ya, saya bisa mulai menikmati hidup setelah saya menemukan kembali dunia saya. Sejak saat itu, saya merasa hidup ini adalah anugerah yang luar biasa.
Nah, kenapa saya tiba-tiba nulis topik ini? Hm, berawal dari perkataan cewek itu, dan acara buka bersama bareng temen-temen SMA. Ada perasaan yang beda antara buber tahun ini dengan tahun kemarin, waktu saya masih menjadi saya yang lama. Rasanya, buber tahun ini lebih ada taste. Nggak cuma buber sih, semua yang saya jalani saat ini memang lebih berasa. Tapi perbedaan itu benar-benar saya rasakan semalam (waktu buber).
Di perjalanan pulang, saya berpikir mengapa bisa demikian. Memang secara garis besar karena saya sudah berubah. Tapi apa yang mendasari perubahan taste itu?
Alasan itu, mengembalikan tulisan ini pada topik, tentang ke-perfeksionis-an saya. Semenjak orang terpenting dalam hidup saya meninggal di saat yang tidak tepat, dialah target perfeksionis saya. Karena pola pikir saya waktu itu, secara nggak sadar saya membikin suatu kotak pembatas sendiri. Akibatnya, sangat fatal. Saya menjadi nggak bersyukur atas apa yang menjadi "lingkungan" saya. Saya merasa nggak bisa menemukan "lingkungan" yang sama dengan yang dulu. Akibatnya, saya sering berpindah-pindah lingkungan dan malah menyebabkan saya jadi merasa sendirian. Parahnya, keperfeksionisan saya malah semakin menjadi-jadi. Hidup saya jadi terasa suram, nggak ada rasanya, dan nggak berisi.
Sebuah kejadian membuat saya membuang keperfeksionisan saya yang sangat rumit, menjadi sesuatu yang lebih sederhana. Tapi tetap, idealisme yang merupakan bagian dari perfeksionisme, melekat di diri saya. Meskipun demikian, hidup saya sekarang jadi lebih berasa. Saya jadi bisa lebih bersyukur dengan apa yang ada di lingkungan saya. Saya sadar, di sekitar saya ada banyak teman-teman yang bisa mengisi hidup saya, meskipun nggak ada yang bisa menggantikan F. Tapi beneran nih, saya benar-benar enjoy dengan pola hidup saya yang sekarang.
Nikmatilah hidup hari ini, karena kita nggak bisa mengulang yang lalu.
Sekarang saya jadi senyum-senyum sendiri. Kenapa saya dulu bisa segitu bodohnya menyia-nyiakan hidup saya dengan pola pikir saya. Saya jadi nggak bisa memiliki kenangan masa-masa SMA yang bahagia. Saya stuck di tempat saya berdiri. Nggak ada kenangan, nggak ada impian. Itu semua karena mengharapkan kesempurnaan semu.
Sudahlah, yang berlalu biarlah berlalu. Sekarang hidup saya sudah menjadi lebih baik, lebih berasa. Menikmati dan mensyukuri pemberian Tuhan saat ini, akan menambah nikmat di kemudian hari. Tapi saya tekankan, idealisme yang tetap melekat ini, semata-mata demi membuat saya agar tidak keluar jalur dari impian saya. Kalau nggak gitu, saya nggak akan jadi seperti sekarang ini. Sebab idealisme saya lebih mengarah ke prinsip.
Dalam hal prinsip, tegarlah seperti karang
Dalam hal selera, mengalirlah seperti air
Sekian posting artikel kali ini. Sekali lagi, blogging adalah free-writing. Nggak ada niat untuk menyombongkan diri. Saya hanya menuangkan hasrat menulis saya. Dan semoga tulisan ini bisa memberikan inspirasi bagi pembaca.
read more...
Posted by Haqqi at 8:23 AM 6 comments
Labels: Bahasa Indonesia, My Experiences
PPS
Sep 5, 2009Post Power Syndrome? Masa sih?
Jabatan Ketua Himpunan Mahasiswa Prodi Teknologi Informasi sudah nggak lagi melekat di tubuh saya. Jabatan anggota BPMU, secara otomatis lepas juga karena peraturan baru. Banyak yang tanya ke saya, gimana rasanya? Udah mengalami post power syndrome (PPS)?
Sebelum lanjut, apa sih PPS itu? PPS katanya sih penyakit yang muncul sebelum dan sesudah hilangnya jabatan struktural yang melekat pada seseorang. Gejalanya, orang tersebut masih merasa memegang jabatannya dan menganggap orang lain tetap menjadi bawahannya.
Saya menderita PPS? Nggak tuh.
Selepas jabatan saya, saya malah merasa lebih bebas. Saya pastinya akan punya banyak waktu untuk mengembangkan sayap saya. Ketua HMP yang baru pun saya rasa bisa menjalankan tugas lebih baik daripada saya. Saya juga ikut membantunya sih, tapi hanya dari bagian konsep. Dan lepasnya jabatan saya ini, merupakan rencana yang sudah sejak awal saya plot. Jadi, nggak akan ada penyesalan.
Dari awal target saya untuk aktif di Lembaga Kemahasiswaan hanya sampai tahun kedua ini. Di tahun ketiga, orientasi saya sudah berubah. Saya berencana mengisi Curriculum Vitae saya dengan berbagai aktivitas positif lainnya, yang berhubungan dengan spesialisasi saya di dunia IT. Apa aja?
Banyak sekali yang ingin saya kejar tahun ini. Sebagai mahasiswa, saya mau bayar hutang mata kuliah yang memang sengaja nggak saya ambil di semester kemarin. Sebagai penulis, akan saya lanjutkan dengan tetap membuat tutorial-tutorial seputar keahlian saya. Sebagai anak band, hm... kayaknya nggak terlalu besar targetnya. Tetap nge-band lah intinya. Sebagai pencari uang (sebelum dicari uang), saya harus menyelesaikan project yang saya dapatkan. Saya juga berencana membuat usaha sendiri dengan dibantu oleh penasehat yang luar biasa.
Saya mulai menyadari kekuatan network. Dengan adanya network, saya bisa jadi lebih besar. Van Deventer kemarin menjadi salah satu asset yang besar di masa depan. Sekarang, nggak terlalu muluk-muluk. Saya akan mulai dari komunitas open source bernama OSUM. Kebetulan saya yang menjadi Leader di group kampus saya. Dan rencananya, tanggal 3 Oktober 2009 ini akan ada perayaan SFD2009 dengan saya menjadi ketua panitianya. Pertama kali jadi ketua panitia beneran nih. Biasanya jadi Steering Committee soalnya. Hehe... Moga-moga acara ini sukses dan saya bisa memperbanyak kenalan lewat OSUM ini.
Balik ke topik, apa saya menderita PPS? Jelas sekali, TIDAK. Saya semakin enjoy dengan kehidupan saya saat ini, dimana saya bisa mengejar semua impian saya. Semoga semua impian saya terwujud. Amien.
read more...
Posted by Haqqi at 3:12 PM 2 comments
Labels: Bahasa Indonesia, My Experiences
Efek 1 sks Setara 6 sks
Aug 25, 2009Opini saya tentang mata kuliah bahasa mandarin di kampus saya
Semester 5 udah dimulai tanggal 24 Agustus 2009 kemarin. Diawali dengan pergantian kurikulum prodi saya yang cukup mengagetkan semua mahasiswa. Cukup merepotkan memang, dan sedikit mengecewakan karena ada beberapa mata kuliah yang dihapuskan dari daftar mata kuliah wajib. Tapi saya salut, justru itu yang saya inginkan dari dulu, tentang kejelasan konsentrasi di prodi saya. Saya pun jadi harus mengatur lagi rencana studi saya di prodi Teknik Informatika Universitas Ma Chung. Yang niatnya nyantai-nyantai, jadi harus lebih niat untuk mengejar hutang mata kuliah wajib yang baru muncul.
Sebagai mahasiswa pecinta Teknologi Informasi, saya sih enjoy-enjoy aja menikmati kuliah, berapapun sks-nya. Lha emang "suka" sama apa yang saya pelajari. Bahkan "kalau murni" mahasiswa TIf (Teknik Informatika), 24 sks pun bukan masalah buat saya. KRS-an pun sudah saya atur, meski belum validasi karena belum valid.
Tapi, permasalahan utamanya bukan disitu. Buat yang belum tahu, lulusan kampus saya harus mempunyai profil kemampuan trilingual. Bahasa Indonesia, English, dan Mandarin. Karena alasan itu, dibuatlah suatu sistem atas perintah yayasan untuk mewajibkan mahasiswa mengambil mata kuliah Mandarin selama 8 semester. "Untungnya", tiap semester hanya dibebani 1 sks "saja". Kalau emang dengan keadaan "normal", tambahan itu nggak terlalu berpengaruh buat masa kelulusan maupun aktifitas studi saya. Tapi yang terjadi berbeda dari "normal" itu. Lha gimana "kenyataannya"?
Karena "kebijakan" yayasan dan orang-orang di atas, mandarin yang hanya berbeban 1 sks itu, dijadwalkan tatap muka 6 sks. Apa maksudnya? Untuk beban finansial, mahasiswa cukup membayar 1 sks (Rp150rb). Tapi jadwal kelasnya, setara 6 sks. Mau nggak mau itu juga berdampak pada waktu luang tiap mahasiswa. Coba lihat gambar di bawah ini, rancangan studi saya (yang belum tervalidasi) kalau nggak ambil mandarin.
Lihat, masih banyak waktu luang kan buat ngerjain lainnya? Padahal itu ngambil 23 sks. Ditambah 1 sks mandarin "kalau normal" kan nggak terlalu ngefek. Tapi coba lihat, kalau saya harus mengambil mandarin setara 6 sks.
Wuah, waktu luang saya jadi hilang. Coba lihat lebih teliti di hari kamis jam 3 sore. Ada kegiatan wajib di kampus saya untuk semua mahasiswa. Gratis sih emang, tapi cukup membebani waktu 2 sks. Dan itu akan terus berlangsung sampai lulus. Aneh bukan?
Banyak mahasiswa mengeluhkan "kebijakan" ini. Tapi tetap saja, pihak atas nggak bergeming. Kalau nggak ambil mata kuliah itu, takut nggak mampu waktu ujian kelulusan bahasa mandarin ntar. Repot kan? CB 5, itu wajib dan akan jalan sampai CB 8, dan termasuk syarat kelulusan. Haduh... Secara umum, waktu luang tiap mahasiswa jadi berkurang. Akibatnya, mereka nggak bisa melakukan aktifitas luar kuliah yang biasa mereka jalani. Contoh, kalau biasanya aktif di organisasi sosial di luar kampus, kan jadi kehilangan waktu mereka untuk itu. Masa' mahasiswa Ma Chung mau jadi pinter mandarin sendiri, tapi nggak bagus dalam sosialisasi?
Belum lagi buat yang membiayai kuliah pakai uang sendiri hasil kerja. Kan jadi nggak bisa nyambi lagi. Apalagi buat yang sudah inisiatif kerja part time. Mana ada waktu? Sudah gini, mana bisa mikir waktu refreshing. Ya nggak?
Dari sisi saya, akibat yang saya rasakan adalah saya benar-benar merasakan "penjajahan waktu". Memang niat "mereka" baik, memberikan 5 sks gratisan dengan dosen native dari Cina. Tapi itu akan menyita waktu saya yang seharusnya bisa saya pakai untuk belajar tentang TIf. Belum lagi tugas-tugas dari dosen mandarin yang load-nya melebihi tugas mata kuliah lain. Huft.
Perlu diketahui, sebagai mahasiswa semester 5 keatas, apalagi anak TIf, tentu sudah banyak orientasi untuk mulai kerja. Saya sendiri, sedang mengerjakan beberapa projek bikin software. Itu perlu waktu yang sangat banyak. Saya pikir, kalau nggak ada mandarin, bisa nyambi di sela-sela kuliah. Tapi kenyataannya kan nggak gitu.
Saya juga anak band. Gara-gara padatnya jadwal saya (akibat mandarin juga), intensitas saya main band pun mau nggak mau jadi berkurang. Niatnya mau selesaikan lagu dalam waktu singkat, jadi molor lagi bakalan. Dunia sosial, sudah nggak perlu dipertanyakan. Saya jadi jarang main-main sama teman-teman luar kampus, apalagi teman-teman komunitas band.
Terlebih lagi, tugas TIf sekarang udah mulai banyak project. Butuh waktu banyak buat selesaikan itu semua. Gimana coba? Niat saya buat rutin nulis di PC Media tiap bulan jadi agak terganggu. Mana sempat meluangkan waktu buat nulis, kalau nggak punya waktu luang. Aaarrgghhhh!!!! Pokoknya, ini semua bikin saya emosi. Untung aja saya udah nggak menjabat di Lembaga Kemahasiswaan. Tinggal membereskan sisa-sisa tugas periode lalu.
Niat saya juga untuk belajar berbagai macam hal tentang IT juga terancam. Banyak ebook sudah didownload, tapi bakalan nggak sempat baca. Nah, mau gimana lagi? Buat pembaca yang satu universitas sama saya, apa pendapat Anda???
read more...
Posted by Haqqi at 10:34 AM 5 comments
Labels: Bahasa Indonesia, My Experiences
Tentang IIS09
Aug 16, 2009Pertama kali datang ke seminar internasional
Seperti yang sudah saya tulis di posting sebelumnya, hari Jumat kemarin saya berangkat menuju Yogyakarta. Sedikit flashback, saya diajak seminar ini oleh dosen saya, dengan sebuah syarat. Syaratnya, pokoknya kami (saya dan teman saya) sama sekali nggak boleh tanya tentang biaya dan gak boleh keluar uang sama sekali, selain buat oleh-oleh. Intinya, GRATIS. Ya saya terima aja, meski nggak tahu sama sekali tentang apa yang jadi materi seminar ataupun gimana sistemnya. Pokoknya karena yang ngajak dosen saya sendiri, saya asumsikan bahwa seminar ini layak untuk diikuti.
Kita serombongan berangkat hari Jumat, dengan rencana awal berangkat jam 1 siang. Tapi karena berbagai hal, mobil jemputan baru sampai rumah saya jam 3an. Haha. Satu mobil diisi 7 orang, dari depan ada supir yang biasa kita panggil Pak Di, kemudian ada 4 dosen. Karena takut menyinggung, saya tulis aja inisialnya. Ada Pak R, Pak W, Pak S, dan Pak H. Mahasiswa yang ikut ya cuma saya dan teman saya. Berangkat lewat jalur kota Batu ke arah Yogyakarta.
Di daerah payung, karena ada panggilan alam, terpaksa berhenti. Ternyata perhentian ini berakibat tidak tenangnya kita waktu perjalanan. Kenapa? Ikuti ceritanya. Hoho...
Yah, seperti perjalanan biasa ke luar kota yang jauh, pasti banyak berhentinya. Masuk kota Yogya, sekitar jam 1. Tapi jadi muter-muter nggak karuan gara-gara tersesat nyari hotel. Akhirnya masuk hotel jam 2 pagi, di Hotel Kusuma.
Paginya, kita siap-siap dan langsung berangkat ke UIN, tempat seminar diadakan. Ternyata seminar ini adalah seminar internasional call for paper, dengan nama THE INTERNATIONAL INDUSTRIAl INFORMATICS SEMINAR 09. Buat yang belum tahu, seminar internasional ini beda sistemnya dengan seminar biasa. Di seminar biasa, kan cuma ada pembicara yang diundang, terus audience mendengarkan. Biasanya pun seminar biasa memakai topik-topik yang umum.
Tapi beda dengan seminar internasional. Secara umum, sistem seminar internasional ini seperti ini. Seminar internasional memiliki topik yang lebih dalam tentang suatu bidang. Di sesi awal, ada beberapa keynote speaker yang berbicara tentang beberapa hal yang menyangkut topik seminar. Biasanya keynote speaker ini adalah figur-figur yang luar biasa. Di sesi berikutnya, adalah presentasi dari pemakalah yang ikutan call for paper. Maksudnya, beberapa bulan sebelumnya, panitia membuka pendaftaran bagi orang-orang yang ingin mengirimkan jurnal ilmiah ke seminar tersebut. Jurnal-jurnal itu diseleksi, lalu yang lolos akan menjadi pemakalah di sesi tersebut. Pak R, Pak S, dan Pak H adalah salah satu pemakalah yang lolos seleksi.
Yang kita kecewakan di awal, kita masuk UIN aja tersesat. Sama sekali nggak ada banner atau penanda yang jelas dimana seminar diadakan. Yang ada cuma satu petunjuk dari kertas HVS bertuliskan IIS09 ke arah kanan. Sampe 2 kali muter-muter UIN, baru ketemu gedungnya. Di depan gedungnya pun nggak ada spanduk selamat datang. Huft...
Oiya, semua presentasi disampaikan dengan bahasa Inggris. Wajar kan, seminar internasional yang dihadiri pemakalah dari luar negeri juga.
Di sesi pertama, yang bisa saya ikuti cuma presentasi pertama. Setelah itu, topiknya terlalu dalam bagi saya. Apalagi malamnya kurang tidur, jadi ngantuk berat. Untung masih ketolong sama kopi yang diminum waktu coffee break awal. Setelah sesi pertama selesai, ada makan siang prasmanan yang siam kita santap. Uenak tenan...
Awalnya, saya dan teman saya pikir bahwa sesi kedua (dari jam 1 sampai 5) akan berjalan sesuai jadwal beserta pemakalahnya. Pemakalah dipisah ke 8 ruangan yang masing-masing memiliki topik sendiri. Karena kita pikir jadwal akan teratur, kita sudah mentarget mana saja pemakalah yang bakal kita datangi. Tapi ternyata benar-benar diluar dugaan. Dasar seminar internasional indonesia, banyak banget pemakalah yang nggak datang. Akibatnya beberapa pemakalah jadwalnya dimajukan. Jadinya nggak bisa menikmati sesi-sesi yang kita targetkan. Kita cuma terkurung di ruangan nomor 2 yang isinya cuma pemakalah + kita (2orang). Lucu juga, jadi pemakalah saling mempresentasikan ke rekan sejawat. Kalo kita, rasanya masih belum nyampek. Topiknya benar-benar lebih dalam dari otak saya.
Seminar jadi selesai lebih awal, jam 3 sore. Kita jadi bisa pulang lebih awal. Karena nggak punya wewenang sama sekali, saya jadi nggak berani usul untuk jalan-jalan dulu. Akhirnya cuma beli oleh-oleh 1 dus bakpia patok dan sebangasanya. Untungnya makan malam di salah satu rumah makan di Sragen sangat nikmat (dan nggak lupa, gratis).
Perjalanan yang cukup berkesan. Saya jadi ingin ikutan ngirim jurnal ke seminar internasional call for paper (tapi nggak ke seminar yang nggak jelas kayak gini). Berikutnya, saya coba untuk menulis dengan bimbingan dosen-dosen saya. Ngomong-ngomong masalah dosen, 3 hari perjalanan 1 mobil dengan para dosen, bikin saya jadi tahu karakter sebenarnya dosen-dosen itu. Yang paling kontras adalah Pak S, yang di kampus kesannya cool, waktu kumpul-kumpul gitu jadi rame dan malah paling banyak ketawanya.
Yang beda lagi, kalo kita jalan-jalan sama keluarga atau teman main biasa, lewat desa dan pegunungan, pasti ngobrol-ngobrol gimana indahnya pemandangan. Tapi kalau sama mereka, lihat gemercik air terjun kecil aja, omongannya udah gini: "Wah, itu bisa dikasih generator buat ngasih listrik beberapa rumah. Lumayan tuh, banyak banget energi yang belum dimanfaatkan di sini". Benar-benar obrolan para ilmuwan. Nggak cuma itu, pokoknya enak banget jalan-jalan sama orang-orang hebat kayak dosen-dosen yang luar biasa ini. Moga-moga berikutnya bisa pergi-pergi bareng kayak gini lagi. Ganbatte!!!
read more...
Posted by Haqqi at 3:15 PM 3 comments
Labels: Bahasa Indonesia, My Experiences
Pentingnya Mimpi
Aug 9, 2009Mimpi, adalah kunci... Untuk kita, menaklukkan dunia...
Emang gak salah lirik lagu Laskar Pelangi itu. Tanpa mimpi, kita nggak akan jadi apa-apa. Kita hanya akan berputar di satu titik dan tidak akan mengetahui tujuan kita. Serius nih, berdasarkan pengalaman pribadi. Baik yang tanpa mimpi maupun yang sudah bermimpi dan bervisi seperti sekarang.
Saya mengalami dunia tanpa mimpi itu waktu sebelum lulus SMA. Wuih, bener-bener saya nggak ngerasa hidup. Ngelakuin segala sesuatu seperti nggak ada rasanya. Rutinitas tetap dijalani sih, nggak ngerasa bosan, tapi juga nggak ngerasa asyik. Datar. Itu intinya. Nggak ada yang berkesan yang mengisi memori otak saya tentang kehidupan masa lalu, selain rasa menyesal karena menyia-nyiakan hidup.
Kehidupan saya serasa berubah, saat saya mulai mempunyai mimpi, tujuan hidup, dan yang terpenting adalah mengerti arti hidup bagi diri saya. Oiya, saya jadi pingin posting ini gara-gara baru sms sama seseorang dan ngomongin mimpi. Dari bercanda, kebawa ke obrolan serius deh. Intinya, saya jadi teringat lagi tentang pentingnya mimpi, tujuan, visi, atau apapun itu namanya.
Tapi, proses menemukan "mimpi" itu ternyata gak gampang. Perlu juga hasil kecil-kecilan yang mendukung kita agar menjadi bersemangat dan yakin akan mimpi kita yang sebelumnya samar-samar. Proses yang nggak singkat pun harus dilalui. Saya nggak bisa menjelaskan gimana proses tersebut, karena saya bukan pakarnya. Lebih baik beli aja buku-buku motivasi yang banyak, tapi jangan lupa dibaca dan dipahami. Pokoknya kalau kita sudah punya mimpi, kita jadi bisa lebih menghargai hidup kita. Setahun, sebulan, sehari, sejam, semenit, bahkan sedetik dari tiap waktu kita, untuk mewujudkan mimpi itu.
Mau tahu apa mimpi saya? Ah, jangan. Saya lebih suka menyimpan mimpi saya ini dalam selembar kertas dan menempelkannya di kamar saya. Setiap kali saya melihat lembaran kertas itu, saya akan teringat mimpi saya dan saya akan terus berusaha mengejar impian itu.
Seperti kata Law of Attraction, impian kita harus kita gambarkan sejelas mungkin dalam pikiran kita. Semakin sering kita melihat gambaran tersebut, semakin kita fokus ke impian kita.
read more...
Posted by Haqqi at 10:35 PM 6 comments
Labels: Bahasa Indonesia, My Experiences, My Tips