Welcome to HQ's Blog

Hello World! If you've visited this blog before, welcome back. Please help me what article do you like by give it a comment. But if you're new with this blog, please feel free to stay ahead for a shortwhile, to read my articles. I assure you will get something by read it carefully. Haha...

Ok ok... By the way, this blog belongs to me, Haqqi. Yeah, that is my nickname. If you want to know about me, please read the top sidebar titled "About Me". If you want to know MORE about me, please feel free to add my Messenger (xp_guitarist) and chat with me. I am Indonesian. My English is not so good, so please don't laugh if my 'syntax' is wrong. But sometimes I will post my blog in Bahasa Indonesia (I think most of them will).

The reason I create this blog is, I want to share everything I can share. From my experience, computer program I used, my algorithms and source codes, and some useful infos and tips. So, if you want to request something I can, feel free to ask. And if you also want to share me something, I always open my hand, haha. Anyway, WELCOME TO MY BLOG!

This site is best viewed with Mozilla Firefox with resolution 1024x800 or more

Page copy protected against web site content infringement by Copyscape

ANNOUNCEMENT!!!

This blog is dead!!! I moved it to my new blog in http://haqqi.net. Thank you for reading this blog. Hope you will read my new blog too.


Showing posts with label Programmer. Show all posts
Showing posts with label Programmer. Show all posts

RX Cleaner - part 1

May 24, 2009

Game project bareng Mas Amri

Mumpung lagi semangat-semangatnya bikin game, jadi pingin posting juga nih. Udah lama banget nggak posting di blog tersayang ini. Habis lagi nggak ada kejadian menarik sih, atau kalau ada, nggak cukup worth (buat saya) untuk diposting di blog ini. Hiks, jadinya rasanya bulan ini bakal sepi posting nih. Ok, balik ke topik. Sesuai judulnya, sekarang saya mau cerita tentang salah satu game project yang lagi saya kerjakan. Game ini tetap saya kerjakan bareng teman saya yang jadi artist-nya. Konsep game ini pun juga dia yang bikin.

Sebenarnya sih ini sudah konsep game yang lama. Ceritanya dunia tempat hero bernaung, ketiban musibah (lebay). Ada alien yang mengambil sampah di dunianya (ok, lets call the world as "BUMI"). Alien itu membuat eksperimen dengan sampah-sampah yang dia kumpulkan. Sampah-sampah itu hidup, tapi sayangnya karena tetap sampah, jadi suka bikin onar. Sampah-sampah itu kabur ke bumi dan mengganggu perdamaian bumi. Sang alien merasa bersalah, tapi nggak mau bertanggung jawab, menyerahkan solusinya kepada seorang anak.

Anak itu diberi sebuah alat yang mampu menyedot sampah-sampah tersebut. Ada 2 alat penting, pertama adalah penyedotnya yang memiliki kapasitas tertentu, dan yang kedua adalah tempat sampah 4 dimensi yang nggak punya batas. Sayangnya karena syarat agar tempat sampah dapat digunakan adalah tempat sampah tersebut nggak boleh digerakkan atau dalam arti lain, tempat sampah tersebut nggak bisa dibawa-bawa. Dengan hanya dua senjata itu, dia diberi tugas menjaga perdamaian bumi dari sampah-sampah tidak bertanggung jawab.

Rancangan game ini rencananya bikin 10 fixed level dengan sistem tilemap. Karena saya suka pakai Java, ya saya bikin game ini pakai Java, dengan engine GTGE. Huft, kayaknya udah gembar-gembornya yah, padahal yang baru saya bikin waktu posting ini cuma main menu-nya aja. Tapi, karena saya sama sekali belum menyelesaikan game lain setelah Devilish Children, saya bertekad untuk menyelesaikan game ini. Aduh, padahal A* shortest path aja belum paham betul, ini udah gembar-gembor. Padahal GTGE juga belum dikuasai sepenuhnya.

Udahlah, positif thinking aja. Game ini harus selesai dan pasti selesai. Soalnya kalau ini aja nggak bisa, saya bakal malu menyebut diri saya sebagai developer game. Hahaha. Ok, pokoknya doain game ini selesai tepat pada waktunya. Soalnya game ini cuma setingkat game house dengan rating semua umur. Jadi saya harap semua orang bakal suka main game ini.
read more...

Coding - Ganti Suasana

Apr 25, 2009

Sedikit tips untuk coding yang menyehatkan

Beberapa minggu ini, otak saya dipenuhi obsesi untuk mempelajari GTGE, sebuah engine game java buatan orang Indonesia sendiri. Tujuan utama saya adalah membuat satu game rpg dungeon sejenis chocobo dungeon atau pokemon dungeon. Memeang sebuah perjalanan yang panjang, tapi pasti kalau game ini selesai, akan ada kepuasan tersendiri.

Nah, karena saya sudah bertekad untuk menyelesaikan game ini, otomatis waktu-waktu luang saya penuh dengan aktifitas yang dinamakan coding, atau gampangnya, mengetik baris demi baris kode pemrograman ke dalam komputer. Itu berarti, mata saya harus berjam-jam menghadap layar laptop setiap hari. Bagi orang lain, mungkin beberapa jam saja di depan layar sudah membuat pusing mata. Tapi bagi saya yang dasarnya gamer yang udah terlatih untuk duduk berjam-jam di depan komputer, ya nggak ada masalah.

Meskipun begitu, ada satu halangan terbesar yang biasanya dihadapi hampir semua orang di semua jenis aktifitas, nggak cuma coding. Halangan tersebut adalah KEJENUHAN. Siapa coba yang nggak jenuh menjalani aktifitas yang sama terus, meskipun aktifitas tersebut bisa dianggap merupakan hobby. Semua pasti ada titik jenuh, begitu juga dengan coding.

Salah seorang teman saya bilang, orang IT sebaiknya jangan berhobby main game, soalnya nanti waktu menghadapi kerjaan jadi gampang jenuh memandang layar komputer. Dipikir-pikir ada benarnya juga. Apalagi kalau coding-nya di satu ruang yang sama melulu, pasti bosan. Itulah yang saya alami.

Saya sangat cinta coding. Waktu luang saya, sering saya habiskan untuk duduk di depan laptop di kamar saya yang ada di loteng tanpa cahaya alami matahari, hanya untuk coding atau main game saat jenuh. Tapi kedua aktifitas itu, meskipun dijalani bergantian, lama-lama juga menjemukan. Yang terjadi, malah coding-nya nggak efektif. Lha terus apa yang saya lakukan? Apa saya harus diam saja menjalani itu semua? Nggak.

Saya ambil alternatif lain, sekarang kalau lagi bosen coding atau lagi stuck, saya cuma main game beberapa menit. Kalau masih bosen, saya keluar jalan-jalan. Entah ke sekitar rumah, atau ke kampus nyari-nyari teman.

Tapi setelah saya pikir-pikir, begitu saya kembali ke kamar, yang ada hanyalah suasana yang sama. Yah, sama aja bo'ong, pasti cepet bosen lagi. Akhirnya saya coba cari suasana lain.

Berhubung saya punya laptop, saya coba untuk pindah tempat coding. Tapi kemana? Kalau ke kampus nggak ada tempat yang nyaman. Di rumah teman, ya pasti nggak konsen. Terus saya punya ide lain. Mumpung sekarang lagi jaman-jamannya warkop yang dilengkapi fasilitas wifi, saya coba aja deh. Karena dilengkapi wifi, otomatis wajar kalau nongkrong berlama-lama di warkop sambil buka laptop, entah mau ngapain aja.

Hasilnya, saya ketagihan coding di warkop. Selain bisa melihat cahaya matahari dan jalanan yang rame, orang yang ada di warkop pun juga ganti-ganti. Sayangnya sampe saat ini belum ketemu cewek cakep, haha... Isinya cowok semua bro. Warkop yang biasa saya tongkrongi itu di dekat rumah saya sendiri. Yah, walaupun koneksinya nggak bisa dibanggain, paling nggak suasananya lebih nyaman dibandingkan kamar saya yang penuh godaan lah (main gitar, tidur, ngelamun). Di warkop ini juga, udah 2 kali menyaksikan kecelakaan di jalan raya depan warkop. Rada serem juga ternyata daerah ini.

Inilah yang saya maksud di judul, ganti suasana. Kalau udah berganti suasana gini, semangat coding tumbuh lagi. Yang nggak cocok cuma satu, karena warkop ini bukan milik pribadi, biasanya ada orang-orang yang dengan tenangnya merokok di dalam warkop. Nggak salah sih, cuma akhir-akhir ini saya sering pusing kalau ngisep asap rokok, padahal dulu nggak loh. But anyway, saya enjoy sekali coding di tempat yang ada sandarannya gini, dan kalau siang nggak panas, nggak kayak kamar saya yang serasa di dalam oven kalau siang.

Bagi yang suka coding, saya rasa tips ini bisa jadi salah satu alternatif kalau lagi jenuh seperti saya sekarang ini. Jelas akan menyehatkan otak karena otak nggak terlalu jenuh. Siapa tahu juga menyehatkan mata kalau-kalau ada cewek cakep nongkrok juga. Hehe... Silahkan dicoba!!!
read more...

Jalan Menjadi Programmer - Membuat Game dengan Engine

Mar 31, 2009

Pertama kali belajar pakai engine

Huft, daripada bosen ndengerin penjelasan dosen di kelas, mending nulis posting aja. Udah lama nggak posting tentang jalan saia menjadi programmer. Nah, baru-baru ini saia lagi seru-serunya belajar bikin game pake engine game java buatan Indonesia asli. Awal mulanya gini, saia kan sudah sejak lama pingin bikin game desktop pake java. Nah, berhubung nggak ada buddy yang bisa ngikutin saia, ya saia usaha sendiri. Akhirnya dengan low-level method, saia selesai bikin Devilish Children.

Pada pembuatan Devilish Children, saia udah berusaha nyari engine game java yang sesuai buat saia. Eh, ketemunya cuma JGame. Saia coba-coba pelajari, berujung dengan akhir "males" gara-gara nggak ada tutorialnya. Seperti yang saia bilang, akhirnya Devilish Children saia buat benar-benar murni pake dasar-dasar Java. Ya jelas aja banyak banget bug-nya, dan kalo baca source codenya, meski udah masuh PC Media, saia sedikit kurang puas.

Saia sempat berpikir untuk bikin engine sendiri. Tapi gimana? Nggak ada yang bisa ngajarin... Nggak ada teman di sekitar saia yang kuat ngikuti saia... Aduh, usaha sendiri lagi nih. Tanpa dasar yang kuat, tanpa support yang hebat, dan tanpa suara (ya jelas, coding sendirian sih). Dasar yang kurang kuat, bikin saia jadi cepet nyerah.

Tips: Sebelum mengerjakan sesuatu, pastikan Anda sudah memiliki dasar yang kuat. Jadi pasti bakal terasa gampang kalau mau ngapa-ngapain sama kerjaan Anda.

Rasanya dengan dasar yang kurang kuat, sebaiknya saia belajar dulu dari engine-engine yang sudah ada. Saia putuskan untuk browsing lagi. Om Google pun saia buka dengan keyword "java game engine library download". Setelah hasil indexing Google muncul, saia coba bua satu-persatu. Loh, saia kaget. Ada engine lama yang baru keluar di indexing Google. Nama engine-nya Golden T Game Engine. Berhubung waktu itu lagi di warnet, nggak bisa lama-lama, asal saia download aja, baru buka di rumah.

Setelah saia buka, saia baca tutorialnya, kok rasanya asyik. Saia coba terapkan tutorialnya, ternyata gampang. Sayangnya source-code engine-nya nggak disertakan dalam package. Tapi tetap akhirnya saia putuskan, engine ini yang mau saia pelajari.

Setelah ada kesempatan online lagi, saia buka Google lagi karena saia lupa websitenya. Loh, saia baru sadar waktu itu, ternyata domain website-nya dari Indonesia. Tepatnya di www.goldenstudios.or.id. Berarti ini bikinan orang Indonesia donk. Ow, makanya kok ada tutorial versi Bahasa Indonesia-nya. Saia jadi semakin jatuh hati dengan produk dalam negeri ini. Saia coba masuk lebih jauh di websitenya. Ternyata versi terbarunya sudah ada sejak tahun 2006. Berarti ini engine lama dunk. Kok saia nggak tahu?

Tips: Setelah saia coba baca documentation-nya, saia bisa ngambil beberapa pelajaran. Ternyata lebih mudah bagi pemula seperti saia, bikin game pake engine atau library. Disamping nggak usah mikirin low-level methodnya, kita juga nggak usah pusing-pusing di bagian tersulit, render gambar.

Nah, GTGE ini sekarang masih seru-serunya saia coba. Saia masih pusing sama javadoc-nya, dan masih baca-baca source buatan orang lain. Yang mau diskusi masalah engine ini, bisa langsung masuk ke forum-nya. Sayangnya forum ini kelihatannya kurang aktif. Ada trojan di setiap posting orang luar lagi. Sungguh mengerikan. Ini hebatnya kalau masuk forum para programmer, saling penetrasi komputer.

Rencananya, bareng teman saia yang suka bikin gambar, saia mau remake ulang Devilish Children. Sebagus mungkin dan seindah mungkin, beserta jalan ceritanya. Lebih bagus lagi kalau nanti bisa jadi suatu buku tentang pembuatan game pakai engine ini. Haha, bagian saia sih, cuma coding-nya aja. Urusan kalkulasi status, gambar, dan jalan cerita, saia serahkan sama tim yang lain. Berikutnya, kalau saia sudah sedikit paham tentang GTGE ini, akan saia coba tulis tutorialnya dalam Bahasa Indonesia, biar bisa masuk blog saia dan biar bisa dipelajari teman-teman lainnya.
read more...

Jalan Menjadi Programmer - Mas Arka dan Mbak Vidi

Mar 17, 2009

Pengalaman pertama saia ikut lomba algoritma

Sudah seminggu lebih saia nggak posting apa-apa. Memang sih lagi nggak ada ide dan nggak ada kejadian-kejadian bernilai yang ingin saia tuliskan di blog saia ini. Tapi yang lebih bikin nggak bisa posting sama sekali, adalah kegiatan yang baru pertama kali saia ikuti ini. Ya, kalau dilihat dari judul posting ini, udah keliatan kalau saia ikut lomba algoritma/programming yang diadakan oleh ITB, dengan nama Arkavidia.

Rencananya kan, posting tentang Jalan Saia Menjadi Programmer berikutnya harusnya membahas perjalanan saia satu semester bersama C. Tapi nggak papa lah, sedikit loncat, langsung saia bahas yang ini dulu. Mumpung masih fresh.

Lomba ini adalah lomba tim maksimal 3 orang. Dari kampus saia ada 5 tim, The Zeppelin, noobs sesek, diyige, bojer, dan terakhir tim saia, Clover. Saia satu tim dengan orang-orang papan atas prodi saia (termasuk saia, hehe... *congkak mode on*). Di lomba ini peserta dituntut untuk menyelesaikan suatu permasalahan dan membuat algoritmanya. Nggak sekedar algoritma, tapi harus memenuhi batasan tertentu dan nggak boleh lewat time limit dan memory limit.

Selama seminggu lebih, sejak babak warming up, saia sudah dipusingkan dengan lomba ini. Jauh hari sebelumnya, saia sudah atur semua jadwal insidental, termasuk segala jadwal dengan band saia yang lagi ada beberapa jadwal manggung. Rencananya lomba ini mulai tanggal 8-14 Maret 2009. Tapi gara-gara ada sesi warming up yang diadakan tanggal 8-9 Maret 2009, babak penyisihannya diundur. Jadinya nggak bisa all out semuanya deh. Harus membagi diri dengan tepat.

Di babak warming up, panitia nyediakan 3 soal pemanasan. Saia sih anggap enteng aja, toh cuma babak warming up. Yang ingin saia ketahui cuma sistem perlombaan dan mekanisme pengumpulan jawaban secara online aja. Soal pertama dengan kode soal tribonacci, gampang banget. Perintahnya cuma disuruh mendapatkan bilangan dengan rumus T(n)= T(n-1) + T(n-2) + T(n-3) dengan T(1), T(2), dan T(3) = 1. Gampang banget kan?!? Tapi justru gara-gara babak warming up ini, saia naik darah.

Bayangkan, soal segampang ini, udah selesai saia kerjakan, saia cek berulang kali, terus saia submit online, status dari system benar-benar mencengangkan. Jawaban saia dianggap Wrong Answer, yang artinya jawaban saia salah. Gara-gara penasaran, seharian saia cuma buka source code soal ini. Sampai-sampai saia ke warnet yang sama 4 kali dalam sehari cuma buat nyoba submit lagi. Haha, pasti tukang parkirnya sampe hafal sama wajah saia ini. Dan tetap, respon dari system menyatakan jawaban saia salah.

Saia sampai ill feel sama lomba ini. Udah nyoba berbagai tipe data, nyoba utek-utek ulang algoritmanya, sampe-sampe ngebanting laptop (bercanda), tetep dianggap Wrong Answer. Waktu tanya ke panitia, selalu jawabannya seperti ini: di soal sudah jelas. Atau kalau nggak: baca soal lebih teliti. Nggak cuma saia yang nggak sukses submit. Semua tim dari kampus saia juga nggak bisa.

Untungnya selesai babak warming up ada pembahasan. Dan saia akhirnya tahu kesalahan super simpel saia. Ternyata sistem meminta adanya endline (ganti baris) di akhir output. Hamsyong!!! Saia langsung ketawa-ketawa sendiri. Benar-benar waktu saia sehari terbuang percuma hanya untuk utek-utek algoritma yang sudah benar, tapi cuma salah format output. Dasar panitia, nggak bilang dari awal.

Masuk ke babak penyisihan, yang dimulai tanggal 10 Maret 2009 jam 00:00 tepat, yang akan dilangsungkan selama 168 jam sampai tanggal 16 maret 2009 jam 23:59. Ada 12 soal yang jauh lebih sulit dari soal warming up. Dari babak ini akan diambil 30 besar untuk lanjut ke babak berikutnya. Hari pertama, hampir semua tim dari kampus saia sudah shock ngebaca soal. Apalagi setelah tahu kalau di hari pertama sudah ada tim yang submit 9 nomer dengan benar.

Semua entity (halah) dalam soal selalu bernama Mas Arka atau Mbak Vidi. Sampe-sampe muncul joke sendiri di status facebook teman-teman. Hari-hari berlalu, satu-persatu tim kampus saia mengangkat bendera putih. Dari tim bojer, menyatakan menyerah setelah ngelembur malam sabtu di rumah chipon. Tim noobs sesek, malah nulis di status facebooknya: Mas Arka, Mabak Vidi?? Sudah lupa tuh. Tim The Zeppelin, nggak menyatakan menyerah, tapi ya nggak nambah-nambah. Tim diyige masih lanjut. Tim saia pun juga masih lanjut.

Hari terakhir, Senin tanggal 16 Maret 2009, entah kenapa semua tim sedikit bangkit. Saia lihat di status submission online, jumlah submitnya nambah semua. Tim saia sendiri sampai akhir hanya bisa menyelesaikan 9 soal dari 12 soal, dengan kontribusi yang nggak seimbang. Saia sendiri cuma bisa murni selesaikan 2 soal, sedangkan rekan pertama saia 7 soal. Saia jadi malu sendiri. Emang sih, gara-gara anggota tim yang terlalu saia percaya, saia jadi sedikit "menjagakan". Akhirnya malah nggak semua effort saia curahkan. Sebuah pelajaran lagi untuk saia.

Tapi saia sedikit kecewa sama anggota tim terakhir, benar-benar nggak berkontribusi. Bahkan nggak terlihat respect sama lomba ini. Sebuah pelajaran untuk lomba berikutnya, hehe.

Tips: Kalau mau ikutan lomba tim, cari anggota yang tepat. Nggak harus yang hebat, tapi yang benar-benar niat. Dengan adanya niat, pasti paling nggak ada kontribusi moral. Dan kinerja tim pasti jadi lebih baik. Pelajaran juga untuk saia sendiri.

Tim saia submit 9, padahal peringkat 30 submit 11 nomer. Wah, kalau sudah begini tinggal berharap kalau tim-tim atas ada yang salah di suatu test case. Kali-kali aja ada kesempatan masuk 30 besar. Soalnya diantara semua tim dari kampus saia, tim saia yang submit paling banyak.

Kalau lolos 30 besar, bisa ada tantangan lagi. Kalau nggak, yah itung-itung pengalaman lah. Toh masih mahasiswa semester 4, tahun depan bisa ikutan lagi dengan persiapan yang lebih matang. Pinginnya sih, paling nggak sampai babak final di Bandung. Doakan aja lah...
read more...

Jalan Menjadi Programmer - Pengantar

Mar 8, 2009

Sebuah kisah kecil perjalanan hidup saia

Posting ini, awal dari satu bagian aliran cerita hidup saia. Seperti judulnya, ini adalah cerita perjalanan sisi saia sebagai programmer. Mumpung masih belum jauh-jauh amat, daripada saia lupa, saia coba untuk nulis kisah ini, meskipun saat saia nulis posting ini, saia bahkan belum benar-benar ngerti konsep pemrograman thread di Java. Saia masih programmer kelas teri yang belum bisa bikin animasi pakai Java. Saia hanya berharap tulisan ini bisa menginspirasi yang lain, dari hal yang bisa dipelajari sampe kebodohan saia yang nggak perlu dicontoh. Saia nulis semua ini juga buat saia sendiri, agar bisa menjadi satu bacaan di masa mendatang, saat saia sudah jauh lebih baik dari sekarang. Haha, pasti nantinya saia akan ketawa-ketawa sendiri.

Karena saia berharap ini bisa jadi inpirasi banyak orang, saia akan menuliskannya secara umum saja. Tapi tetap dengan memasukkan pengalaman-pengalaman pribadi saia, sebagai pelajaran yang patut dicontoh atau ditertawakan (kebangeten kalau sampe gitu). Saia juga akan menuliskan tips-tips yang saia dapat selama saia belajar pemrograman.

Saia awali dari saat saia mengenal apa yang disebut dengan pemrograman. Bicara masalah pemrograman, pasti ada yang namanya pseudocode. Nah, pseudocode inilah asal mula saia mengenal pemrograman. Kalau ngelihat saia yang sekarang ini, saia dibilang lebih pintar dari teman saia dalam masalah pemrograman. Saia tegaskan, "saia dibilang", jadi bukan saia yang narsis atau congkak. Nah, mungkin ada yang bertanya-tanya kenapa bisa kayak gini. Apa karena saia sudah mulai belajar dari awal (karena sejak kecil saia sudah mahir komputer - tapi bukan pemrograman.red)? Atau karena saia suka belajar setiap hari setiap malam? Atau karena saia punya roh komputer yang bisa saia oversoul (sok shaman king)?

Saia memang sudah mahir komputer sejak kecil. Semasa SMP dan SMA saia sudah mendapat apresiasi lebih, bersama sahabat dekat saia yang sama-sama cinta komputer. Tapi itu hanya komputer, sebatas penggunaan hardware dan software, belum sampai pemrograman. Bahkan sampai saia memegang ijazah SMA saia, saia nggak tahu apa itu looping ataupun sekedar perintah printf() di bahasa C. Jangankan itu, yang namanya bahasa C saja belum exist di otak saia. Paling-paling yang baru tahu cuma html sederhana.

Masalah belajar, bisa tanya orang tua saia. Hari-hari saia selama SMP dan SMA, kalau di rumah pasti isinya main game melulu. Sudah nggak kehitung berapa investasi saia ke rental cd game di kota saia ini. Waktu SMP malah, kalau habis pulang sekolah, pasti balapan sampe game center langganan, main CS. Apalagi kalau liburan, bisa dari game center buka, sampe mau tutup. SMA juga nggak ada bedanya. Bareng sohib saia, cepet-cepetan namatin game. Jadi begitu sampe rumah, tujuan utama pasti ruang komputer. Saia sama sekali nggak ada jam belajar tetap. Nilai saia termasuk bagus karena saia belajar SKS dan entah kenapa bisa tahu jenis soal-soal yang bakalan keluar.

Masalah oversoul, itu nggak penting dan nggak ada hubungannya, bahkan nggak logis.

Karena saia suka komputer, saia putuskan untuk kuliah di universitas yang ada jurusan komputernya, entah Teknik Informatika, Ilmu Komputer, Teknologi Informasi, Teknik Komputer, atau Manajemen Informatika. Pokoknya selama saia bisa bersama komputer, saia lakukan. Akhirnya saia kejeblos di kampus saia sekarang, Universitas Ma Chung dengan program studi Teknologi Informasi. Ada perasaan menyesal dan bersyukur masuk universitas ini. Akan saia posting lain kali.

Nah, baru di jenjang universitas ini saia mengenal pemrograman. Dari mata kuliah Dasar Sistem Komputer (DSK), saia mengenal pseudocode, algoritma yang masih super simpel, dan beberapa dasar pemrograman. Jadi, kalau ada teman-teman yang bilang saia sudah start duluan itu salah. Saia start bareng-bareng, malah bisa dibilang lebih lambat dari teman yang sudah dapat pemrograman di SMA.

Buat yang belum tahu, pseudocode adalah bahasa penghubung antara bahasa manusia dengan bahasa pemrograman. Jadi dari alur-alur program, dibuat penulisan yang lebih dimengerti manusia tanpa syntax yang menjemukan.

Dari sini saia menyentuh dunia pemrograman. Tapi tetap, mahasiswa semester 1 ini (baca: saia) nggak tahu apa itu bahasa pemrograman. Yang dimanakan variable pun saia nggak tahu gimana cara bikinnya. Di semester 2, saia baru mengenal bahasa C di mata kuliah Algoritma dan Pemrograman 1 (Alpro 1). Kalau lihat nilai mata kuliah ini, saia paling tinggi di angkatan saia (baca: peringkat pertama). Tapi jangan disangka dulunya begitu praktikum pertama saia langsung bisa. Kalau nggak salah, ada soal untuk menentukan tipe data yang sesuai. Gila amat, saia nggak ngerti itu. Beda tipe integer sama double aja nggak tahu. Apalagi waktu disuruh nulis program penjumlahan sederhana, malah bingung setengah mati.

Sekedar cerita, di praktikum pertama itu saia melakukan satu-satunya ketidakjujuran di mata kuliah ini. Saia kan nggak ada bayangan sama sekali ngerjakan soal teknis kayak gitu. Beda sama masalah sosial yang bisa dikarang sesukanya. Untungnya, karena kelas saia dapat jatah praktikum setalah kelas lain, waktu saia buka-buka harddisk, saia nemu modul yang sudah berisi, bahkan lengkap semua jawabannya. Di halaman pertama tertera nama yang belum saia kenal waktu itu. Karena saia nggak ngerti apa-apa, ya saia contoh saja tanpa analisa. Tapi sekarang saia tahu kalau dia juga salah satu pemegang nilai tertinggi di angkatan saia. Jadi, di modul praktikum pertama itu, saia benar-benar kelabakan, untuk sekedar menentukan tipe data, melakukan perintah penjumlahan, dan beberapa soal kecil lainnya. Bodoh kan saia?!?!

Tips: Kalau kamu dapat jatah praktikum setelah kelas lain, coba buka-buka harddisk komputer lab yang kamu pakai. Kalau beruntung, kamu bisa nemukan modul milik kelas sebelumnya yang sudah selesai. Kalau lagi sial, paling nggak ya nemu modul kosongan. Jadi nggak usah repot-repot download modul dulu. Tapi kalau itu terus kamu lakukan, bisa saia pastikan kamu adalah orang yang nggak suka tantangan.

Nah, dari situ saia coba berubah. Dari yang dasarnya malas-malasan kalau di kelas, dari yang baru menikmati rasanya belajar saat ujian, jadi sedikit lebih maju. Saia buka lagi modul itu di rumah, eh ternyata setelah dibaca sebentar sudah paham. Malah keasyikan nyoba-nyoba lagi. Karena dasarnya saia orang yang suka logika, muter-muter program jadi menyenangkan.

Tips: Tanamkan persepsi kalau kamu suka pemrograman. Di bidang lain pun, selama kamu suka pasti ada jalan menjadi bisa. Tapi kalau dasar persepsinya sudah nggak suka, pasti sulit untuk menjadi bisa. Karena kalau kamu sudah suka pemrograman, nggak ada yang namanya belajar pemrograman, tapi yang ada adalah bermain pemrograman. Dan itu pasti menyenangkan.

Nah, seperti yang saia tulis di atas, bahasa C adalah bahasa pemrograman pertama yang saia kenal (setelah html super sederhana). Selama mata kuliah Alpro 1 itu, saia terus memakai bahasa C. Posting berikutnya, tentang gimana perjalanan saia bersama C selama 1 semester itu di mata kuliah Alpro 1. See ya.
read more...