UAS yang bakal terasa berat
Semester 4 ini sudah hampir ajalnya. Tanggal 3 Mei 2009 bakal dimulai penyiksaan tahap akhir dari semester ini. Apalagi kalau bukan UAS. Anehnya, semester ini saya ngerasa UAS ini bakal sedikit susah. Kenapa ya? Hm, bisa dijelaskan sih, dan alasannya rasional. Tapi nggak cuma masalah otak, kali ini juga melibatkan "hati". Sedikit mirip dengan keadaan hati waktu UAS semester lalu. Cuma UAS semester lalu, keadaan hati emang lagi benar-benar hancur, jadinya ada satu mata kuliah yang nilai UAS-nya hancur berantakan. Tapi sekarang, memang sih keadaan hati nggak seberapa hancur. Tapi dengan keadaan otak yang sudah kayak gini, kalau ditambah keadaan hati itu bakal jadi sama beratnya. Bahkan mungkin lebih berat.
UAS semester ini nggak pake minggu tenang. Libur reasminya cuma 2 hari buat mempersiapkan UAS dan menyelesaikan tugas pengganti UAS. Nah, yang bikin berat, adalah kesalahan saya sendiri. Berbeda dengan semester 1 dan 2 dimana saya masih sering duduk di daerah tengah dan sedikit banyak memperhatikan penjelasan dosen. Semester ini ada beberapa mata kuliah, dan itu dengan sks yang cukup besar, yang dari awal memang nggak saya perhatikan. Lha kenapa? Ya jelaslah, apa lagi kalau bukan perkara dosen.
Mata kuliah Probabilitas dan Statistik misalnya. Dari awal sudah ill feel gara-gara yang ngajar orang yang nggak kompeten itu. Hasilnya, saya selalu duduk belakang dan membuka laptop sambil coding dan browsing. Mana ada ilmu yang masuk??? Kuis besarnya pun dengan nilai pas-pasan. 3 kuis besar pertama, rata-ratanya cuma 70an. Itu sih nggak masalah kalau UAS bisa sedikit bagus. Masalahnya, dari awal sampe sekarang, nggak ada materi yang benar-benar saya pahami. Parah banget nggak. Begitu diganti team teaching yang lebih kompeten, hasrat ingin tahu saya sudah menghilang.
Mata kuliah Riset Operasi, dengan diawali dosen ruwet yang sama, jadi nggak ada effort buat ngikutin perkuliahan. Hasilnya, sama-sama nggak ngerti. Meskipun dengan sistem team teaching juga, rasanya nggak ada bedanya. Mata kuliah yang saya harapkan saya bisa sedikit bereksperimen jadi sama sekali nggak mengasyikkan. Bayangkan, saya sampe bisa tidur di kelas. Untungnya kuis besar 1 dan 2 dapat nilai 100. Tapi di kuis 3 kemarin, benar-benar hancur. Rasanya nggak ada gunanya duduk di dalam ruang ujian selama 2 jam. Gimana nih UAS-nya???
Mata kuliah Mandarin malah lebih parah. Gara-gara nggak sreg dengan cara pengajaran dosen di awal, jadi nggak terlalu mengikuti. Beda dengan tahun kemarin yang dosennya sedikit strict, jadi lebih semangat. Sekarang, oral test aja nggak lancar. Gimana bisa ngerjain UAS-nya??? Ada lagi, sejak awal semester sampe sekarang, saya cuma mengumpulkan 1 PR. Rata-rata kuis besar pun cuma 80an. Nggak kayak semester-semester sebelumnya. Benar-benar suram nih UAS-nya. Nggak ada kesempatan belajar lagi.
Mata kuliah UML, untungnya dosennya adalah orang yang saya akui. Dengan banyaknya pengalaman beliau, rasanya jadi cukup mengasyikkan mendengarkan ceritanya di kelas. Masalahnya cuma tugasnya yang nggak banget dengan karakteristik saya. Ya, UAS-nya diganti tugas berkelompok. Berdasarkan pengalaman, kalau tugas kelompok gini, pasti banyak saya yang ngerjain. Ya biarlah, sapa tahu ada ilmu tersendiri. Masalah lain, dosen satu ini sedikit aneh kalau ngasih nilai. Nilai kuis besar dan kuis kecil saya, rata-rata hanya 70an. Susah banget pokoknya nyari apa yang diinginkan dosen ini dari tugasnya. Hope the final exam will be better.
Mata kuliah Orkom, rasanya jadi sedikit mudah. Dengan soal kuis besar yang berupa teknis, itu keahlian saya. Nilai kuis besar juga cukup memuaskan dengan rata-rata 85 keatas. Cuma dosennya aja yang terlalu banyak omong kalau di kelas, dan suka underestimate mahasiswa, jadi sedikit ill feel. Padahal nggak semua mahasiswa yang kayak gitu. Orang yang sedikit terlalu congkak.
Satu-satunya penolong adalah mata kuliah keahlian saya, Pemrograman Berorientasi Objek. Di mata kuliah ini saya nggak perlu belajar, karena sudah belajar waktu semester 2 sembari ngerjain projeknya. Sayangnya gara-gara dosen yang terlalu ruwet, saya jadi nggak minat lagi ngerjain proyek untuk UAS. Jadinya terpaksa ikut UAS di lab deh. Tapi mata kuliah ini satu-satunya mata kuliah saya dengan nilai sempurna, 100 semua. Dan satu 0 karena nggak ngumpulin tugas, haha. Tapi saya yakin UAS untuk mata kuliah ini bakal berjalan lancar.
Tapi secara overall, saya sedikit khawatir. Nggak ada waktu untuk belajar, band saya ngajak latihan lagi, diminta buatin program untuk pemilihan HMP, sambil terobsesi bikin game RX Cleaner, dan yang paling parah adalah masalah hati. Ini nyambung sedikit sama posting sebelumnya. Saya nggak mau cerita terlalu banyak, tapi tadi malam saya jadi teringat perkataan seseorang. Tahu terlalu banyak itu nggak baik. Hm, emang sedikit benar. Buktinya sekarang saya jadi ngerasa pesimis gara-gara tahu sesuatu yang kalau saya nggak cari tahu, ya nggak bakal tahu. Tapi, saya tetap kurang setuju dengan perkataan orang tersebut. Karena saya tahu hal ini lebih dulu, saya jadi bisa memikirkan langkah selanjutnya tanpa ada kata terlambat.
Ice queen yang benar-benar ice queen. Nggak tahu apakah hatinya bisa luluh atau nggak. Tapi saya juga masih nggak mau terlalu memasukkan dia dalam hati. Karena kalau terlalu masuk di hati, kalau hasilnya nggak sesuai harapan, akan jadi seperti semester sebelumnya, dunia saya hancur. Sekarang, saya buat easy going dulu aja. Dengan tetap menebar benih, suatu saat hasil akan didapatkan. Memang nggak bisa instan kalau ngelihat sifat ice queen yang kayak gitu. Kalau bisa instan, pasti dia sudah jadi milik orang lain dari dulu. Ok, hope i success in next step.
read more...
ANNOUNCEMENT!!!
This blog is dead!!! I moved it to my new blog in http://haqqi.net. Thank you for reading this blog. Hope you will read my new blog too.
4 Hari Menuju UAS
May 30, 2009Posted by Haqqi at 8:11 AM 0 comments
Labels: Bahasa Indonesia, My Experiences
Tentang Perasaan
May 28, 2009Karena ini memang perasaan, dengan sedikit bumbu logika
Semakin besar dan semakin besar perasaan ini. Dari aura yang saya rasakan dari dia, saya pikir rasanya memang dia-lah. Eksistensi dia sudah saya rasakan sejak lebih dari setengah tahun lalu (baca Intermezo). Awalnya hanya perasaan kagum saja, tapi sekarang rasa itu sudah berkembang. Sedikit demi sedikit, tapi jelas semakin besar. Tapi dengan sifat dasar saya, rasa ini jadi sangat sulit untuk saya ungkapkan. Akibatnya, apa yang saya perbuat dengan rasa ini? Untungnya saya sudah sedikit banyak berubah, gara-gara masa lalu. Saya jadi sadar bagaimana cara menunjukkan perasaan dengan... sedikit benar... menurut saya. Sebab yang saya tangkap dari pengalaman singkat saya sebelumnya, bagian terpenting adalah jangan terburu-buru, tapi tetap tunjukkan rasa itu. Tapi sekali lagi, dengan sifat dasar saya, saya jadi nggak all out dengan konsep yang saya pikirkan.
Sifat dasar saya adalah saya orang yang pendiam. Ini sifat bawaan saya, sejak... saya rasa sejak masa-masa SD. Tapi bukan berarti ini sifat bawaan sejak lahir. Ada suatu trauma jangka panjang tak terutarakan yang pernah saya alami. Mungkin karena saya dulu itu suka berpikir terlalu dalam terhadap segala hal, sayangnya lebih banyak efek negatif dari pikiran tersebut. Oiya, selain itu kalau nggak salah, karena sifat saya yang suka ngomong to the point tanpa lihat perasaan orang lain, lalu sifat itu saya sadari sejak kecil, beserta efek-efeknya, saya jadi lebih memilih untuk diam. Sifat pendiam itu terus terbawa sampai sekarang, dan sifat pendiam itu menciptakan suatu image tentang diri saya, bahwa saya ini cool, sampai ada yang ngasih saya julukan igloo. Di bilang cool, juga karena saya jarang mengekspresikan apa yang sedang saya rasakan. Bahkan, sampai beberapa bulan yang lalu, masih ada yang bilang kalau saya ini expressionless.
Ok, itu masa lalu. Nggak mau saya bahas terlalu dalam. Balik ke masa sekarang. Sekarang saya sudah "sedikit" berubah. Tapi masih sulit bagi saya untuk menunjukkan perasaan ini pada dia. Sebab dasarnya saya ini nggak pernah dekat sama cewek, sama sekali. Jujur, saya ini belum pernah pacaran. Bukan berarti karena nggak ada yang mau dan nggak mau nyari. Tapi emang gara-gara sifat dasar saya yang lain, saya ini sulit jatuh cinta dan katanya sih, perfectionist. Sulit jatuh cinta? Memang. Sudah saya tulis di posting Ice Queen kok. Perfectionist? Mungkin. Tapi, perfectionist saya bukanlah perfectionist dalam arti global. Perfectionist saya, ya sesuai dengan persepsi saya. Misal, bagi saya, kriteria "kaya" bukanlah bagian dari perfect. Itu hanya nilai tambah, karena... saya lah yang akan menjadi kaya (amiin). Jadi nggak seberapa pengaruh. Kriteria saya dalam arti perfectionist jauh lebih abstract dari kriteria perfectionist yang biasa. Dan baru saya sadari beberapa bulan lalu, kalau ada cewek yang suka dengan saya, kebanyakan takut untuk mendekat karena ke-cool-an saya dan tampang saya yang expressionless.
Intinya dengan segala kriteria abstract saya, saya merasakan aura yang berbeda dari dia. Dialah yang selama ini saya cari. Sebuah sosok yang akan melengkapi kekurangan saya. Keindahan yang nggak bisa saya utarakan. And, it's good, the age difference is just 2 years with the same birth month, I mean, November. Meskipun tampaknya dia dingin, tapi saya rasa dia mirip dengan saya, ada suatu kehangatan tersendiri. Memang dia pendiam, tapi sekali lagi, saya rasa dia mirip dengan saya yang pastinya bakal rame kalau dengan orang dekat. Entah dia sadar atau nggak kalau saya ada rasa sama dia, yang pasti saya sudah menyebar benih-benih yang sedikit mengarah ke gosip. Saya nggak akan tertutup lagi soal perasaan saya seperti dulu. Sebab saya sudah sadar bahwa kalau saya nggak bisa mengekspresikannya, nggak akan ada hal baik yang terjadi.
Berbeda dengan dulu yang saya selalu hanya jadi pemuja rahasia, melihat orang yang saya kagumi dari jauh saja. Sekarang saya ingin benar-benar dekat dengan dia, orang yang membuat saya memiliki rasa. Siapakah dia? Beberapa teman saya sudah saya beritahu secara gamblang, beberapa lagi saya buat penasaran dengan gosipnya. Sekali lagi, dengan sifat dasar saya, saya nggak bisa gerak cepat, harus perlahan-lahan. Tapi masalahnya, saya sadar bahwa dia adalah primadona. Banyak sekali saingan yang nggak kelihatan dari mata saya, sama dengan mereka melihat saya. Saya juga nggak tahu apakah saya punya nilai lebih dibandingkan mereka, terutama di mata dia. Habis, saya juga masih sulit untuk menyapa dia kalau lagi di depan umum, gara-gara sifat dasar saya yang pemalu. Apalagi dengan sifat dia yang juga pendiam.
Mendekatinya, nggak mudah. Saya nggak mau terkesan jadi stalker, yang cari tahu nomer hp-nya dari orang lain, terus tiba-tiba sms atau telepon. Saya juga nggak mau sok kenal begitu saja. Dan saya, bukan tipe orang yang suka pakai cara kenalan dengan gamblang di depan dengan perantara orang lain. Tapi saya juga nggak suka cerita hal-hal pribadi saya dengan orang lain. Jadi, sampai beberapa minggu yang lalu, saya kerja... sendiri. Tapi saya nggak mau cerita terlalu jauh. Rencananya sih, semua hal yang saya tuliskan di posting ini kali ini, akan saya tulis setelah saya menyatakan perasaan saya, apapun hasilnya. Tetapi dengan sebuah pertimbangan, akhirnya saya tulis juga.
Sampai saat ini, saya nggak tahu apakah dia sudah merasakannya dan saya juga nggak tahu gimana respon dia yang sebenarnya. Saya sedikit pesimis sih, dengan sikap yang dia tunjukkan. Tapi saya jadi sedikit berdiri lebih tegak, setelah ngobrol-ngobrol beberapa hal dengan dia, tentang dia yang pendiam. Obrolan yang mirip dengan apa yang dikatakan seseorang pada saya, dulu. Karena bagi saya, cinta yang pure itu nggak bisa terjadi begitu saja. Saya tetap pegang prinsip, cinta datang karena telah terbiasa. Jadi, doakan semoga dia bisa terbiasa dengan saya. Semoga dia membaca tulisan ini dan bisa sedikit memiliki rasa yang saya miliki. Kayak lagunya Afgan, Bukan Cinta Biasa.
-to be continued-
read more...
Posted by Haqqi at 6:04 AM 3 comments
Labels: Bahasa Indonesia, My Experiences
Papercraft
May 24, 2009Sebuah kerajinan dari kertas
Akhir-akhir ini, saya jadi ketagihan browsing tentang papercraft. Apa itu, papercraft? Ini definisinya dari wikipedia:
Intinya, papercraft adalah kerajinan seni dengan bahan kertas. Sedikit mirip dengan origami sih, tapi benar-benar berbeda. Papercraft sudah memiliki desain pattern yang dicetak pada kertas. Setelah itu, digunting dan ditempel sesuai desain. Biasanya papercraft memodelkan suatu benda khusus. Bisa berupa makhluk hidup, bangunan, sampai karakter dalam anime atau game.
Sejak dulu saya suka hal-hal yang berhubungan dengan keterampilan tangan. Waktu kecil saya sangat suka melipat kertas, mengikuti petunjuk buku kertas lipat. Tapi sudah lama saya tinggalkan hobi itu seiring dengan perkembangan jaman (halah). Nah, beberapa minggu yang lalu saya blog walking, salah satunya kesasar di blog papercraft. Sebenarnya saya sudah tahu tentang papercraft sejak lama, tapi saya baru tahu kalau saya bisa download desainnya beberapa minggu lalu itu.
Sayangnya saya nggak punya printer warna. Yang ada cuma printer klasik tinta hitam yang kalau nge-print suaranya menggelegar dan makan waktu lama dengan hasil yang amat sangat tidak memuaskan. Yah, jadi kepingin beli printer nih. Pingin cepet-cepet bikin papercraft. Lumayan lah buat pajangan atau hadiah buat seseorang. Kan nggak ada duanya kalau kita ngasih hadiah kayak gini, karena hadiah itu murni bikinan tangan kita (meski desainnya punya orang sih).
Doain lah, cepet-cepet dibelikan printer sama ortu. Yang pasti harus printer modif tinta CMYK yang super keren. Targetnya sih, ngerjain ini waktu liburan semester 4 ini. Biar ada kerjaan juga, kalau-kalau lagi bosen coding game.
Ada beberapa link papercraft yang bagus, sisanya cari di Om Google aja. Nih contohnya:
http://cp.c-ij.com/en/contents/1006/
http://paperkraft.blogspot.com/
read more...
Posted by Haqqi at 8:54 PM 0 comments
Labels: Bahasa Indonesia, My Experiences
RX Cleaner - part 1
Game project bareng Mas Amri
Mumpung lagi semangat-semangatnya bikin game, jadi pingin posting juga nih. Udah lama banget nggak posting di blog tersayang ini. Habis lagi nggak ada kejadian menarik sih, atau kalau ada, nggak cukup worth (buat saya) untuk diposting di blog ini. Hiks, jadinya rasanya bulan ini bakal sepi posting nih. Ok, balik ke topik. Sesuai judulnya, sekarang saya mau cerita tentang salah satu game project yang lagi saya kerjakan. Game ini tetap saya kerjakan bareng teman saya yang jadi artist-nya. Konsep game ini pun juga dia yang bikin.
Sebenarnya sih ini sudah konsep game yang lama. Ceritanya dunia tempat hero bernaung, ketiban musibah (lebay). Ada alien yang mengambil sampah di dunianya (ok, lets call the world as "BUMI"). Alien itu membuat eksperimen dengan sampah-sampah yang dia kumpulkan. Sampah-sampah itu hidup, tapi sayangnya karena tetap sampah, jadi suka bikin onar. Sampah-sampah itu kabur ke bumi dan mengganggu perdamaian bumi. Sang alien merasa bersalah, tapi nggak mau bertanggung jawab, menyerahkan solusinya kepada seorang anak.
Anak itu diberi sebuah alat yang mampu menyedot sampah-sampah tersebut. Ada 2 alat penting, pertama adalah penyedotnya yang memiliki kapasitas tertentu, dan yang kedua adalah tempat sampah 4 dimensi yang nggak punya batas. Sayangnya karena syarat agar tempat sampah dapat digunakan adalah tempat sampah tersebut nggak boleh digerakkan atau dalam arti lain, tempat sampah tersebut nggak bisa dibawa-bawa. Dengan hanya dua senjata itu, dia diberi tugas menjaga perdamaian bumi dari sampah-sampah tidak bertanggung jawab.
Rancangan game ini rencananya bikin 10 fixed level dengan sistem tilemap. Karena saya suka pakai Java, ya saya bikin game ini pakai Java, dengan engine GTGE. Huft, kayaknya udah gembar-gembornya yah, padahal yang baru saya bikin waktu posting ini cuma main menu-nya aja. Tapi, karena saya sama sekali belum menyelesaikan game lain setelah Devilish Children, saya bertekad untuk menyelesaikan game ini. Aduh, padahal A* shortest path aja belum paham betul, ini udah gembar-gembor. Padahal GTGE juga belum dikuasai sepenuhnya.
Udahlah, positif thinking aja. Game ini harus selesai dan pasti selesai. Soalnya kalau ini aja nggak bisa, saya bakal malu menyebut diri saya sebagai developer game. Hahaha. Ok, pokoknya doain game ini selesai tepat pada waktunya. Soalnya game ini cuma setingkat game house dengan rating semua umur. Jadi saya harap semua orang bakal suka main game ini.
read more...
Posted by Haqqi at 8:24 PM 4 comments
Labels: Bahasa Indonesia, My Experiences, Programmer
Ice Queen
What happens to my Facebook status?
Recently, I wrote something suspicious in my FB status. I often wrote about something called "ice queen". What is ice queen? Or maybe who is the ice queen? Why I wrote about ice queen? When it began? I don't mind if you want to read this posting or not. What I want is just to pour my thought in this posting. Since I don't really believe anyone, what I can is just writing in this. Ok, this post is related to previous post I tried to hide, titled Intermezo. One of my friends said that I always write personal posting in some complicated ways. It's true, because of my nature, I couldn't say everything just in direct way. Only people know me much can interpret my personal posting, including this posting.
Ice queen, one phrase that comes from a song of my favourite band, Within Temptation. I use that nick for someone I admired. Who and why? I think you should read the previous related post before continue reading this posting. Ok, lets start from "why".
I am hard to fall in love. In my life, I just admire 4 girls, in serious way, include this ice queen. The first girl I admired is my classmate in Junior High School. Wonder who? Maybe there are just a few people know about this. Since I used to be a silent person, or maybe near to "jaim", I never tell anyone about this, but some people knew. And because I was too shy to confess or just to act that I admire her, it became one side love. The second girl is my friend in Senior High School. Again, I wasn't changed yet. I am too shy to show my feeling. And because something complicated, I lose my bestfriend forever. The third girl, I think she already existed in many posts in this blog. I don't want to remember that again.
Back to the main problem, why I called the fourth one as ice queen? The first three girls are active girls. Although I was silent, they would stay noisy by theirself. Ok, I don't want to tell about my past life. The focus is about this ice queen. Who is this ice queen? Why I admire her? What my effort to get closer? I think I lose my mood to tell it now. Haha, lets continue this someday. Just follow my life to know this story. I promise I'll tell everything when this part of my life is cleared, whether with good or bad ending. But, I hope this will be happy ending. Support and bless me all!!!
read more...
Posted by Haqqi at 8:18 PM 1 comments
Labels: English, My Experiences
Prinsip Hidup
May 4, 2009Prinsip-prinsip hidup yang patut kita renungkan
Udah lama nggak nge-blog, rasanya kangen juga. Sayangnya sekarang lagi sibuk-sibuknya nih. Ya, nggak sibuk-sibuk amat tapi lumayan menyita waktu lah. Untungnya masih sempat browsing-browsing pake unstable internet connection (speedy). Tapi ada hal yang menarik yang pingin saya bagi. Sebenernya ini langsung mencomot dari blog seorang developer game di jember. Tapi karena tulisannya bagus, tanpa ijin saya langsung menyalinnya (dengan sedikit perubahan) di blog ini. Kalau Anda sang penulis aslinya, minta ijin yah bro... Hehe...
Bahasan menarik ini adalah tentang beberapa prinsip hidup. Ini beberapa prinsip yang saya langsung suka waktu baca pertama kali.
Berusaha yang terbaik adalah dari diri sendiri, tidak tergantung pada orang lain, dan yang terpenting adalah mau belajar dan berubah.
Bila ingin melihat masa depanmu, lihatlah apa yang kau lakukan hari ini.
Hanya orang bodoh yang ingin melihat masa depannya
karena dia takut akan kehidupannya sendiri
Kita tidak perlu mengetahui apa yang akan terjadi
karena kalau kita mampu, apapun yang terjadi
kita pasti bisa melampaui
Bila ingin seperti orang lain, berbuatlah seperti yang orang lain lakukan
Bila ingin lebih dari orang lain, berbuatlah lebih dari yang orang lain lakukan
Orang kaya bekerja lebih pintar
Orang miskin bekerja lebih keras
Orang bodoh berusaha membaca masa depannya
Orang hebat berusaha menulis masa depannya
---
Dari beberapa kalimat di atas, bisa diambil beberapa pelajaran. Dan pelajaran yang paling asyik dan menantang buat saya adalah, saya akan berusaha menulis masa depan saya sendiri, dengan melakukan yang lebih baik dari orang lain lakukan, dan bekerja lebih pintar. Of course, tidak tergantung oleh orang lain.
read more...
Posted by Haqqi at 8:06 PM 2 comments
Labels: Bahasa Indonesia, My Experiences, My Tips