Sedikit tips untuk coding yang menyehatkan
Beberapa minggu ini, otak saya dipenuhi obsesi untuk mempelajari GTGE, sebuah engine game java buatan orang Indonesia sendiri. Tujuan utama saya adalah membuat satu game rpg dungeon sejenis chocobo dungeon atau pokemon dungeon. Memeang sebuah perjalanan yang panjang, tapi pasti kalau game ini selesai, akan ada kepuasan tersendiri.
Nah, karena saya sudah bertekad untuk menyelesaikan game ini, otomatis waktu-waktu luang saya penuh dengan aktifitas yang dinamakan coding, atau gampangnya, mengetik baris demi baris kode pemrograman ke dalam komputer. Itu berarti, mata saya harus berjam-jam menghadap layar laptop setiap hari. Bagi orang lain, mungkin beberapa jam saja di depan layar sudah membuat pusing mata. Tapi bagi saya yang dasarnya gamer yang udah terlatih untuk duduk berjam-jam di depan komputer, ya nggak ada masalah.
Meskipun begitu, ada satu halangan terbesar yang biasanya dihadapi hampir semua orang di semua jenis aktifitas, nggak cuma coding. Halangan tersebut adalah KEJENUHAN. Siapa coba yang nggak jenuh menjalani aktifitas yang sama terus, meskipun aktifitas tersebut bisa dianggap merupakan hobby. Semua pasti ada titik jenuh, begitu juga dengan coding.
Salah seorang teman saya bilang, orang IT sebaiknya jangan berhobby main game, soalnya nanti waktu menghadapi kerjaan jadi gampang jenuh memandang layar komputer. Dipikir-pikir ada benarnya juga. Apalagi kalau coding-nya di satu ruang yang sama melulu, pasti bosan. Itulah yang saya alami.
Saya sangat cinta coding. Waktu luang saya, sering saya habiskan untuk duduk di depan laptop di kamar saya yang ada di loteng tanpa cahaya alami matahari, hanya untuk coding atau main game saat jenuh. Tapi kedua aktifitas itu, meskipun dijalani bergantian, lama-lama juga menjemukan. Yang terjadi, malah coding-nya nggak efektif. Lha terus apa yang saya lakukan? Apa saya harus diam saja menjalani itu semua? Nggak.
Saya ambil alternatif lain, sekarang kalau lagi bosen coding atau lagi stuck, saya cuma main game beberapa menit. Kalau masih bosen, saya keluar jalan-jalan. Entah ke sekitar rumah, atau ke kampus nyari-nyari teman.
Tapi setelah saya pikir-pikir, begitu saya kembali ke kamar, yang ada hanyalah suasana yang sama. Yah, sama aja bo'ong, pasti cepet bosen lagi. Akhirnya saya coba cari suasana lain.
Berhubung saya punya laptop, saya coba untuk pindah tempat coding. Tapi kemana? Kalau ke kampus nggak ada tempat yang nyaman. Di rumah teman, ya pasti nggak konsen. Terus saya punya ide lain. Mumpung sekarang lagi jaman-jamannya warkop yang dilengkapi fasilitas wifi, saya coba aja deh. Karena dilengkapi wifi, otomatis wajar kalau nongkrong berlama-lama di warkop sambil buka laptop, entah mau ngapain aja.
Hasilnya, saya ketagihan coding di warkop. Selain bisa melihat cahaya matahari dan jalanan yang rame, orang yang ada di warkop pun juga ganti-ganti. Sayangnya sampe saat ini belum ketemu cewek cakep, haha... Isinya cowok semua bro. Warkop yang biasa saya tongkrongi itu di dekat rumah saya sendiri. Yah, walaupun koneksinya nggak bisa dibanggain, paling nggak suasananya lebih nyaman dibandingkan kamar saya yang penuh godaan lah (main gitar, tidur, ngelamun). Di warkop ini juga, udah 2 kali menyaksikan kecelakaan di jalan raya depan warkop. Rada serem juga ternyata daerah ini.
Inilah yang saya maksud di judul, ganti suasana. Kalau udah berganti suasana gini, semangat coding tumbuh lagi. Yang nggak cocok cuma satu, karena warkop ini bukan milik pribadi, biasanya ada orang-orang yang dengan tenangnya merokok di dalam warkop. Nggak salah sih, cuma akhir-akhir ini saya sering pusing kalau ngisep asap rokok, padahal dulu nggak loh. But anyway, saya enjoy sekali coding di tempat yang ada sandarannya gini, dan kalau siang nggak panas, nggak kayak kamar saya yang serasa di dalam oven kalau siang.
Bagi yang suka coding, saya rasa tips ini bisa jadi salah satu alternatif kalau lagi jenuh seperti saya sekarang ini. Jelas akan menyehatkan otak karena otak nggak terlalu jenuh. Siapa tahu juga menyehatkan mata kalau-kalau ada cewek cakep nongkrok juga. Hehe... Silahkan dicoba!!!
read more...
ANNOUNCEMENT!!!
This blog is dead!!! I moved it to my new blog in http://haqqi.net. Thank you for reading this blog. Hope you will read my new blog too.
Coding - Ganti Suasana
Apr 25, 2009Posted by Haqqi at 4:04 PM 4 comments
Labels: Bahasa Indonesia, My Experiences, My Tips, Programmer
Speedy Menunjukkan Belangnya
Apr 23, 2009Speedy speedy speedy, just another complaint
Baru beberapa hari langganan speedy, hal menjengkelkan yang sering dikatakan orang-orang terjadi juga. Sering saya dengar kalau speedy tuh cepet di awalnya doank, tapi kalau udah agak lama, menurun drastis. Awalnya sih, saya berpikir itu wajar kalau ada banyak orang yang pake speedy. Saya juga berpikir seperti itu juga karena dulu saya belum langganan speedy. Jadi, saya easy going aja.
Nah, saking ngebetnya orang tua saya nyoba internetan (termakan trend), saya disuruh cari info tentang koneksi yang murah dan cepet. Kalau saya sih, mikirnya yang jenis IM2, Matrix broadband, atau Telkomsel Flash yang bisa saya bawa kemana-mana. Tapi harganya terbilang cukup mahal dan modemnya juga hampir 1 juta. Emang bisa sih pake HP saya, tapi kan jadi nggak bisa komunikasi kalau lagi online. Bisa repot saya.
Nah, waktu itu (sekitar 2 minggu yang lalu), mama saya ditawari paket speedy khusus anggota NU (Nahdlatul Ulama). Sama sih, paket 50 jam, tapi dengan harga cuma 50 ribu tiap bulannya. Karena lumayan murah, jadi milih pake speedy ini aja. Toh, seharian saya juga lebih sering online di kampus yang internetnya super lambat. Nggak lama assign paket 50 jam, teknisinya masang di rumah saya.
Awalnya, sejak pertama kali pake, saya bisa sedikit lega sama speed downloadnya. Saya nggak ngomong bandwidth secara keseluruhan, saolnya itu bisa dilihat dari speed download yang notabene kurang lebih 10% dari bandwidth keseluruhan. Lumayan lah, pake IDM bisa tembus sampe 80KBps. Sekedar info, rumah saya itu di Perumahan Villa Sengkaling, Kota Malang yang indah dan asri (halah). Paling nggak bisa buat download file yang agak besaran dikit, nggak kayak kampus saya yang sekarang udah super lemot. Ok, selama beberapa hari, saya cukup puas dengan speed seperti itu. Lagian juga bisa dipake bareng 2 komputer (desktop sama laptop di rumah).
Nah, kelemotan speedy udah mulai terasa tadi malam. Waktu streaming video di metacafe, awalnya sih cepet, nggak usah nunggu dulu langsung nontong sembari streaming. Tapi begitu agak lama, kok rasanya jadi super lambat yah. Yah, mungkin karena malam-malam, jadi banyak yang pake. Udahan dulu lah.
Tapi pagi ini, waktu saya nulis posting ini, saya coba download komik di stoptazmo, yang biasanya sampe 80KBps itu, sekarang jadi turun lebih dari setengahnya. Entah kenapa, sekarang download speed-nya nggak bisa lebih dari 30KBps. Bagi pengguna internet yang sekedar browsing, mungkin nggak kerasa (ex: ortu saya). Tapi buat saya, yang notabene seorang downloader, penurunan speed ini benar-benar mengecewakan.
Ini belum sampe sehari sejak saya merasakan penurunan speed. Moga-moga aja ini cuma gangguan yang terjadi sementara. Tapi kalau ini berlangsung sampe tanggal jatuh tempo pembayaran pertama, saya nggak akan tinggal diam gitu aja. Kalaupun complain nggak memberi perubahan, ya toh tinggal pilih yang lain. Sekarang kan ada banyak pilihan provider yang lumayan cepet dan murah. Ada Telkomsel Flash (punya telkom juga sih), Matrix broadband, IM2, atau provider-provider lain yang lebih bisa diandalkan. Nggak usah terlalu tergantung speedy lagi kalo emang speedy udah nggak bisa lagi diandalkan. Mana yang katanya upto 1MBps??? Kalau perusahaan yang punya harga diri, iklan gituan harus dipenuhi donk. Sekarang siapa yang pernah ngerasain speedy sampe 1MBps???
Sementara ini, saya cuma bisa koar-koar lewat blog. Entah customer service speedy-nya ngebaca blog ini atau nggak, yang pasti saya sudah mengutarakan kekecewaan saya. Kesimpulan sementara, ternyata yang selama ini dikatakan orang-orang itu ada benarnya. Speedy cuma bagus di awalnya aja, tapi menampakkan belangnya di tengah-tengah kebutuhan internet. Kalau gini, kapan kita bisa percaya sepenuhnya sama produk dalam negeri???
read more...
Posted by Haqqi at 8:19 AM 4 comments
Labels: Bahasa Indonesia, My Experiences
IDM 5.15 build 6
Apr 20, 2009Software yang saya pakai buat mempercepat download
Buat yang suka download, saya mau share software yang saya pakai buat mempercepat download nih. Tapi berhubung saya lagi males bikin rekap panjang-panjang, penjelasan dari websitenya saya sertakan di sini. Intinya, software ini bisa mempercepat download dengan cara pipelining. Jadi sedikit mirip torrent yang download bagian per bagian dari file, yang nantinya di-merge jadi satu file lagi. Kelebihan lainnya, kalau server tempat file itu support resuming, kita nggak perlu khawatir kalo download kita belum selesai. Ntar bisa kita lanjutkan lagi.
Pengalaman saya, ini download manager yang paling cepat. Waktu koneksi di kampus saya lagi gedhe-gedhenya, download tercepat bisa sampe 8 MBps. Cukup bisa dibanggakan lah buat koneksi di Indonesia. Tapi nggak bisa sombong-sombong sama koneksi luar negeri yang bisa sampe 20 MBps lebih. Selain itu, buat yang males streaming video di Youtube, Metacafe, atau sejenisnya, IDM bisa dibuat download video content-nya. Jadi setelah download tinggal nonton sepuasnya offline deh.
Nih penjelasan dari website-nya.
Internet Download Manager (IDM) is a tool to increase download speeds by up to 5 times, resume and schedule downloads. Comprehensive error recovery and resume capability will restart broken or interrupted downloads due to lost connections, network problems, computer shutdowns, or unexpected power outages. Simple graphic user interface makes IDM user friendly and easy to use.Internet Download Manager has a smart download logic accelerator that features intelligent dynamic file segmentation and safe multipart downloading technology to accelerate your downloads. Unlike other download managers and accelerators Internet Download Manager segments downloaded files dynamically during download process and reuses available connections without additional connect and login stages to achieve best acceleration performance.
Internet Download Manager supports proxy servers, ftp and http protocols, firewalls, redirects, cookies, authorization, MP3 audio and MPEG video content processing. IDM integrates seamlessly into Microsoft Internet Explorer, Netscape, MSN Explorer, AOL, Opera, Mozilla, Mozilla Firefox, Mozilla Firebird, Avant Browser, MyIE2, and all other popular browsers to automatically handle your downloads. You can also drag and drop files, or use Internet Download Manager from command line. Internet Download Manager can dial your modem at the set time, download the files you want, then hang up or even shut down your computer when it's done.
Other features include multilingual support, zip preview, download categories, scheduler pro, sounds on different events, HTTPS support, queue processor, html help and tutorial, enhanced virus protection on download completion, progressive downloading with quotas (useful for connections that use some kind of fair access policy or FAP like Direcway, Direct PC, Hughes, etc.), built-in download accelerator, and many others.
Version 5.16 adds IDM download panel for web-players that can be used to download flash videos from sites like YouTube, MySpaceTV, and Google Videos. It also features complete Vista support, YouTube grabber, redeveloped scheduler, and MMS protocol support. The new version also adds improved integration for IE and IE based browsers, redesigned and enhanced download engine, the unique advanced integration into all latest browsers, improved toolbar, and a wealth of other improvements and new features.
Nih, share installer beserta crack-nya (stop pembajakan, ini hanya share):
LINK
password: fauzilhaqqi.blogspot.com
IDM ini kalo nggak salah diupdate sama developernya tiap 2 hari. Cepet banget emang, tapi versi yang saya upload ini sudah cukup bagus kok fiturnya. Nggak ada perubahan-perubahan besar di versi terbaru sampai saya posting ini.
read more...
Posted by Haqqi at 7:23 PM 3 comments
Labels: Bahasa Indonesia, English, My Software
Intermezo
Sedikit intermezo, lagi-lagi cerita tentang bagian cerita hidup saya
Sudah beberapa hari, saya ketemuan terus sama orang yang saya coba cari tahu. Dengan sedikit obsesi seperti ini, rasanya yang terjadi hampir sama kayak "pengejaran" yang saya lakukan waktu SMA. Sedikit menyenangkan sih, tapi kalau gini terus, bisa-bisa hasilnya juga sama kayak waktu SMA, nggak dapet apa-apa.
Tapi kali ini sedikit berbeda dengan masa SMA. Kalo dulu saya benar-benar tertutup, bahkan sama sohib sendiri, sekarang jadi lebih terbuka sama teman-teman saya. Meski nggak tahu mereka anggap bercanda atau nggak. Meski mereka juga bermain dengan nama orang itu. Entah mereka juga memiliki obsesi seperti saya atau nggak, saya nggak peduli. Intinya, saya tertarik dengan orang tersebut. Ada aura yang berbeda di dirinya, hampir sama seperti yang saya rasakan pada orang-orang sebelumnya.
Meski saya nggak tahu terlalu banyak tentang orang itu, kali ini saya coba untuk lebih cari tahu. Seperti saran dari seseorang yang bahkan belum pernah saya temui, saya coba untuk mulai tersenyum. Eh, rasanya otak jadi cermelang. Law of Attraction sedikit demi sedikit mulai bekerja. Semakin dekat dan dekat.
Sebenarnya saya sudah tahu keberadaan orang itu sudah sejak lama, setengah tahun lebih. Memang saya sudah mencium aura yang pernah saya rasakan. Saya sudah coba sedikit cari tahu. Tapi usaha saya berhenti di tengah jalan setelah melihat sesuatu yang saya nggak tahu kebenarannya. Tapi saya coba ambil kesimpulan bahwa ini bukan jalan saya. Jadi akhirnya saya sempat mencoba mencari tujuan lain, yang akhirnya jadi nyasar ke suatu bagian kehidupan yang sudah saya posting sebelumnya nya.
Tapi setelah beberapa lama, setelah hidup saya bangkit kembali, setelah hidup saya dipenuhi warna, saya merasakan sedikit suasana positif. Saya menemukan bahwa "mungkin" apa yang saya lihat dan saya ambil kesimpulan dulu itu salah. Saya merasa mendapatkan chance dan challange lagi. Saya coba untuk mencari waktu-waktu dan tempat-tempat strategis, sama seperti strategi pada waktu SMA. Tapi kalau dulu saya terlalu pendiam, sekarang saya coba untuk nggak jaim lagi. Sedikit tersenyum, sedikit menyapa, dan sedikit bertanya-tanya.
Udah ah, sementara ini dulu yang saya coba tulis. Ini aja nulis soalnya mumpung lagi istirahat coding, sambil blog walking. Cerita berikutnya harus lebih bahagia dari ini. OK!!!
read more...
Posted by Haqqi at 7:19 PM 2 comments
Labels: Bahasa Indonesia, My Experiences
Sebuah Impian - Menulis
Apr 19, 2009Sedikit sharing dari saya tentang Law of Attraction
Huft, dikejar harga diri nih, masa satu bulan cuma posting di bawah 10. Udah, pokoknya mulai sekarang apa yang ada di otak saya, yang berguna buat orang banyak, akan saya tulis dan saya share buat semua yang mengakses blog saya ini. Nah, kali ini saya mau cerita sedikit tentang pengalaman saya menerapkan Law of Attraction di kehidupan saya, terutama yang berhubungan dengan mimpi saya. Tapi sejujurnya, saya bingung harus mulai dari mana.
Ok, pertama saya mulai dari yang sudah terwujud aja yah. Impian saya yang sudah mulai terlihat adalah impian saya menjadi penulis. Memang, sudah dari kecil saya suka baca-baca buku. Memang nggak se-holic pembaca-pembaca yang holic(?), tapi sejak bisa berimajinasi lewat membaca, saya pernah bermimpi jadi penulis. Novel yang dulu suka saya baca adalah Goosebumps. Tapi saya nggak sefanatik itu sama novel. Saya lebih tertarik dengan manga, komik buatan Jepang. Bahkan saya pernah dijuluki "tukang komik", yang selalu update komik baru ke sekolah, yang selalu dicari teman-teman sesama penggemar komik, soalnya saya selalu jadi pembawa komik baru pertama kali.
Saya bukan orang yang terlalu sosial, jadi saya sedikit tertutup dengan sesama manusia. Tapi saya orang yang punya banyak impian. Saya ingin menyalurkannya dalam bentuk tulisan. Nah, waktu SMP, bareng sohib saya, bikin cerita-cerita adventure gitu deh, dengan karakter masing-masing. Sayangnya bukunya udah saya buang, jadi nggak bisa baca. Nggak kebayang gimana ekspresi saya kalo ngebaca tulisan lama saya. Haha... Pinginnya sih, bikin komik. Tapi saya bukan orang yang berbakat dalam ilmu menggambar. Jadi cuma bisa nulis cerita aja. Setelah lulus SMP, sejak itu, saya berhenti menulis.
Nah, tapi lama-kelamaan hasrat saya menulis juga muncul lagi. Gara-gara sering baca buku populer, jadi kepingin nulis juga. Nggak tahu gimana jalannya Law of Attraction, berkat perantara dosen saya (thanks to Mr. Windra), saya bisa jadi penulis yang benar-benar menulis untuk diterbitkan. Ya memang saya masih amatiran, masih perlu banyak belajar. Bisa dibilang jalan yang saya tempuh nggak sesulit orang yang berjuang sendiri. Saya memang bisa jadi penulis melalui koneksi. Tapi bukan itu yang mau saya bahas.
Intinya, kejadian saya jadi penulis ini, bukan terjadi begitu saja. Saya sudah membayangkan diri saya jadi penulis, sejak kecil. Katanya Law of Attraction, it's created by design. Meskipun bukan usaha mati-matian, saya dengan terus-menerus bermimpi jadi penulis. Ini aja belum mati-matian, nggak kebayang gimana kalo ditambah usaha mati-matian? Tapi nggak boleh sombong gitu dunk, saya akan tetap rendah hati dan terus belajar. Masih ada langit di atas langit.
Saya akan terus menulis dan menulis. Termasuk di blog saya ini. Rencananya saya mau bikin berbagai tutorial bikin game pake Java, hitung-hitung sambil belajar. Siapa tahu bisa ikutan join developer-developer yang udah sip kayak Om Paulus dan Mas Andi Taru dari Golden T Studios.
Selain impian jadi penulis, banyak kejadian-kejadian di kehidupan saya yang terjadi karena dulu pernah saya bayangkan. Contohnya, dalam kehidupan asmara saya. Ah, tapi saya udah nggak mood buat nulis lagi masa lalu yang entah termasuk kelam atau patut dibilang pantas untuk dikenang. Bisa dibaca lah di posting-posting sebelumnya.
Tips dari saya, apapun yang anda inginkan, teruslah membayangkannya, sesuai dengan hukumnya, it's created by design. Law of Attraction bukan syirik kok, kalau saya menganggapnya sama dengan berdoa. Jadi sah-sah saja kita membayangkan apa yang kita inginkan. Betul nggak???
read more...
Posted by Haqqi at 5:42 PM 1 comments
Labels: Bahasa Indonesia, My Experiences, My Tips
Mencari Inspirasi
Apr 14, 2009Akhirnya posting juga setelah sekian lama
Gara-gara over estimate blog sendiri, saya jadi over hati-hati kalau mau nulis posting. Yang awalnya nulis sekedar over yang ada di otak, sekarang jadi over mikir-mikir ide yang harus bagus. Sampai-sampai over berpikir mau nulis serba IT, bisa-bisa pembaca yang over nggak tahu malah minggat entah kemana. Dan parahnya, jadi malah nggak sesuai kata hati. Yang waktu pingin nulis bukan tentang IT, jadi terpaksa over mengurungkan niat.
Oke, karena sudah sadar ke-over-an saya, saya putuskan untuk mengganti kata ganti orang pertama dari "saia" menjadi "saya". Nggak ada alasan khusus, tapi cuma karena pingin kembali ke jalan yang benar aja (meski vocab lain masih semrawut). Yah, itulah blogging. Nggak ada aturan khusus gimana cara nulis yang benar, harus nggaknya ngikuti kaidah bahasa yang benar, dan apa batasan-batasan topiknya. Nah, itu udah nggak penting. Yang mau saya bahas di posting kali ini bukan tata krama blogging, tapi sharing saya dalam mencari inspirasi.
Inspirasi, sebuah kata yang memiliki arti abstrak (bilang aja kalo nggak tahu). Oke oke, saya lagi males cari sumber darimana kata inspirasi itu berasal, tapi itu nggak penting. Apa sih inspirasi itu? Menurut saya, inspirasi adalah sesuatu yang kita butuhkan saat kita ingin memulai sesuatu, atau bagian dari sesuatu. Sedikit mirip dengan ide atau gagasan, tapi inspirasi adalah sesuatu yang memicu munculnya suatu ide. Jadi, bisa dianggap inspirasi adalah cikal bakal dari ide yang ada di otak kita, hanya saja inspirasi bersifat abstrak.
Saya nggak mau membahas terlalu detail tentang inspirasi, yang ingin saya share di sini adalah cara saya dalam mencari inspirasi. Beberapa waktu yang lalu, konsentrasi saya benar-benar terbagi dua. Satu sisi saya jadi mahasiswa IT yang suka coding, di sisi lain saya jadi gitaris dari sebuah band. Sedikit kerasa susahnya cari inspirasi yang seimbang di kedua sisi tersebut. Tapi, ternyata caranya sebagian besar sama.
Yang biasanya saya lakukan pertama kali adalah mandi. Setelah mandi, kepala akan terasa dingin dan memudahkan kita untuk berpikir jernih. Setelah itu, saya ambil gitar tua di ruang tamu terus saya mainkan. Pada saat itulah, disamping saya melegakan pikiran dengan musik, saya mencari inspirasi untuk musik saya. Kalau sedang bosan cari inspirasi musik, saya sambil berpikir ide-ide lain di dunia IT saya.
Cara lain adalah memandang alam. Pada malam hari, kalau sedang di luar rumah, biasanya saya sering banget lihat langit malam (kalo cerah). Rasanya enak banget memandang bintang-bintang yang sepertinya tersusun secara random. Mungkin pake class Random punya Java yah, haha. Entahlah, pokoknya pikiran saya jadi lebih tenang waktu saya ngelihat langit malam. Salah satu impian saya adalah membangun rumah yang punya balkon tanpa atap. Jadi kalau tiduran, langsung ngelihat langit. Yah, mirip-mirip kayak yang di film Bed Time Stories lah.
Selain itu, biasanya saya juga merenung sambil mendengarkan musik-musik yang lagi saya suka dengarkan. Pada saat itu juga saya bisa mendapatkan berbagai inspirasi. Memang, lebih banyak inspirasi tentang musik. Tapi ada juga inspirasi tentang programming yang keluar waktu dengerin musik.
Nah, itu beberapa cara saia mencari inspirasi di kesendirian. Tapi inspirasi juga bisa didapat dari bersosialisasi. Gampangnya, ngobrol bareng temen-temen yang satu tujuan. Toh sebelum menentukan ingin mencari inspirasi tentang apa, kita juga mikir tujuan kita nyari inspirasi. Pasti deh, setelah ngobrol ngalur-ngidul sama temen yang satu tujuan tadi, apalagi kalau temennya itu banyak omong, pasti banyak ide bermunculan. Kayak ide yang baru kemarin muncul di otak saya, tentang project bikin game yang baru.
Kembali ke pencarian inspirasi di kesendirian, cara klasik yang paling ampuh dalam mencari inspirasi, saya rasa pembaca sudah pada tahu dan mengalaminya. Apa hayo??? Yup, inspirasi pasti banyak muncul saat kita -ups, maaf- BUANG AIR BESAR, apalagi dalam waktu yang lama. Hahaha... Sapa yang nggak ngaku, hayo jujur...
read more...
Posted by Haqqi at 3:06 PM 2 comments
Labels: Bahasa Indonesia, My Experiences, My Tips