Sebuah cerita dari sebuah acara
Hari Selasa kemarin, di kampus saya ada acara tahunan, tepat setiap tanggal 7 bulan 7. Yup, acara dies natalis Universitas Ma Chung yang kedua. Berbeda dengan Dies Natalis yang pertama, di acara kemarin saya dapat kejutan yang... hm... sebenarnya nggak terlalu mengejutkan. Tapi, tetap aja kejutan itu memberikan suatu rasa bangga buat diri saya. Ok ok, saya akan cerita dari awal.
Beberapa hari sebelumnya, saya nerima sms dari staf direktorat kemahasiswaan dan alumni. Isi sms-nya, intinya nyuruh saya buka email kampus, terus cepet-cepet ngisi dokumen yang di attach dengan judul "biodata", terus harus dikumpulkan paling lambat besoknya jam 12 siang. Wah, dasar otak saya yang mikirnya selalu macem-macem, saya udah ngerasa ada sesuatu nih. Apalagi yang dikirimin email hanya beberapa mahasiswa yang termasuk "jajaran atas". Tapi, yah untuk sementara saya isi aja selengkap-lengkapnya.
Acara Dies Natalis kali ini, saya juga wajib hadir karena saya termasuk penerima beasiswa Van Deventer, yang masa berlakunya 3 tahun. Itu berarti sampai saya lulus kuliah. Dan itu berarti juga setiap acara Dies Natalis di kampus saya, saya wajib datang karena anggapannya saya mendapat beasiswa tersebut setiap tahunnya. Berarti, wajar kalau saya ada di acara sampai acara selesai, terutama sesi penghargaan. Lagian saya penasaran siapa yang bakal jadi Student, Lecturer, Staff, dan Prodi of the Year 2009 ini.
Saya juga wajib hadir karena saya penerima award berupa dana penyelesaian tugas akhir atau skripsi. Award itu saya dapatkan dari 2 catatan kegiatan saya. Yang pertama, saya berhasil jadi finalis di lomba pemrograman Arkavidia. Yang kedua, karena saya berhasil membuat publikasi tulisan di PC Media. Besarnya, nggak berani saya sebutkan di sini. Tapi lumayan cukup lah untuk dana skripsi. Jadi, ditambah dengan alasan ini kehadiran saya di acara Dies Natalis semakin "wajar". Nggak ada yang perlu dipertanyakan. Saya juga nggak ambil pusing dengan alasan lain.
Ok, sesi pertama, penerima beasiswa maju ke depan. Saya ditunjuk sebagai perwakilan untuk nerima beasiswa secara simbolis. Nah, ini yang lucu. Sekitar seminggu sebelumnya saya baru aja berlibur ke Bali. Di Bali, saya ngelukis tatto temporer dengan harga 25ribu. Tatto itu saya sengaja minta lukiskan di pergelangan tanggan kiri, sampai memanjang ke jari telunjuk dan jari manis, dengan maksud biar bisa dilihat orang (dikit pamer nih). Kata yang ngelukis, normalnya tatto itu hilang dalam waktu 2 minggu. Saya sih enjoy-enjoy aja soalnya masuk kuliah kan masih lama. Saya lupa sama sekali dengan acara Dies Natalis. Hari-hari menjelang Dies, saya pake segala cara untuk menghilangkannya, tapi nggak berhasil. Sempat kepikiran pakai sarung tangan, tapi nggak jadi lah. Malah kelihatan aneh.
Giliran kemarin maju ke depan, apa lagi gara-gara pemberinya pindah ke sebelah kanan, otomatis tangan kiri saya jadi menghadap penonton. Penonton yang baris depannya isinya orang-orang besar kayak Sugeng Hendarto, Teguh Kinarto, dan Mochtar Riyadi. Gila aja, kalo kelihatan tatto saya, meski cuma temporer ya gak lucu donk. Bak trik pesulap, saya nerima map sertifikat sambil membelokkan tangan ke bawah map, biar nggak kelihatan. Haha... Masalahnya, saya nggak cuma maju sekali. Maju kedua kalinya ya waktu nerima award. Untungnya bukan saya yang jadi perwakilan. Jadi sedikit tenang berdiri sambil tetap menyembunyikan tangan bertatto. Benar-benar nggak nyaman banget.
Saya pikir giliran saya selesai di situ. Acara berikutnya pengumuman pemenang lomba bisnis plan di kampus saya. Juaranya teman dekat sendiri sih, tapi ngelihat mereka udah berdiri di depan sana, dengan menggenggam hadiah modal sebesar 20 juta rupiah, saya jadi ngerasa sedikit iri sama mereka yang udah selangkah lebih maju menuju kesuksesan wira usaha. Selamat deh buat juaranya, Mutiara dan Arlingga. Tapi memang saya sengaja nggak mau ikutan di event ini sih. Ya mau gimana lagi. Yang pasti di sesi ini saya nggak maju ke depan.
Sesi berikutnya, penghargaan buat semua yang terbaik. Mulai dari 5 peraih IP tertinggi se-Universitas, yang diambil semua anak Akuntansi. Dilanjutkan dengan peraih IPK tertinggi di setiap prodi. Masih lanjut lagi sama peraih penghargaan extra-ordinary student (elamat yah buat Umi Habibah). Dan yang terakhir, yang paling ditunggu-tunggu, yaitu Student, Lecturer, Staff, dan Prodi of the Year 2009.
Panggilan pertama ditujukan buat peraih gelar Student of the Year 2009. Tahun lalu, peraih gelar ini adalah teman saya di lembaga kemahasiswaan, Welliam Cung. Tahun ini, semua bertanya-tanya siapa yang bakal meraih gelar itu. Dengan suasana tegang, MC bacain pelan-pelan, "Student of the Year tahun ini, diraih oleh...." Jreng jreng jreng... (bayangkan layaknya cara bicara MC kalau urusan gini), "oleh.... Muhammad Fauzil Haqqi !!!".
Loh?? saya langsung disalami teman-teman di dekat tempat duduk saya. Gila aja, saya juga bingung kenapa tiba-tiba nama saya yang disebut. Tapi sedikit nggak kaget juga sih. Langsung saya maju ke depan, sekali lagi dengan tangan bertatto. MC melanjutkan dengan 3 peraih gelar Lecturer of the Year, 3 gelar Staff of the Year, dan terakhir gelar Prodi of the Year. Di tengah-tengah proses itu, saya ngelihat ke arah salah satu staff direktorat kemahasiswaan, dan saya langsung diwanti-wanti dengan isyarat, "awas loh tattonya!!!". Di pikiran saya, "hahaha... iya bu, tau... ini aja susah payah nyembunyiin".
Nggak cuma itu, Prodi of the Year 2009 dipegang oleh Prodi saya, Information Technology. Kata anak-anak, "wah perfect nih IT, ada yang jadi Student of the Year, dan prodinya jadi Best Prodi of the Year". Langsung begitu MC bacain pemenangnya, anak-anak IT kompak sorak-sorak, " Go IT go IT go!!! Go IT go IT go!!!" Wah, saya sebagai mantan ketua HMP bangga punya teman-teman yang kompak kayak gini. Teruskanlah wahai penerus bangsa!!! Tetap kompak yah anak IT!!!
---
Wah, jadi Student of the Year 2009, merupakan suatu berkah tapi juga suatu beban tersendiri buat saya. Kenapa? soalnya saya ngerasa di tahun ini saya nggak banyak melakukan sesuatu yang berarti, terutama di mata teman-teman saya. Sebagian kerjaan saya sebagai lembaga kemahasiswaan juga nggak saya lakukan dengan all out, gara-gara waktu itu sedang ada masalah. Pikiran saya, saya pasti bukan apa-apa di mata teman-teman yang lain. Meskipun, saya seorang anggota BPM Universitas Ma Chung. Meskipun saya jadi Steering Committee di MaC-Maple 2009. Meskipun saya jadi ketua HMP Teknologi Informasi. Meskipun tulisan saya terbit di PC Media. Meskipun semuanya. Tapi saya nggak ngerasa ngelakuin apa-apa di tahun ini.
Oiya, kenapa saya nggak ngerasa terlalu kaget nerima kejutan itu? Soalnya saya udah menebak kalau email yang dikirim itu ada apa-apanya sama suatu penghargaan, dan itu yang paling mungkin adalah penghargaan Student of the Year. Cuma saya nggak terlalu berharap. Eh, ternyata kejadian beneran. Lumayan lah, kalau dihitung-hitung dengan beasiswa yang sudah saya dapat sebelumnya, biaya kuliah saya sampai lulus (kalau normal 8 semester), udah sisa 2 jutaan aja. Lumayan buat meringankan beban kuliah yang ditanggung orang tua saya. Ya, penghargaan kali ini diikuti dengan beasiswa di dalamnya. Nggak seperti gelar Student of the Year 2007 yang saya dapatkan, yang cuma di atas kertas sertifikat tanpa ada yang mengikuti. Hehe... Lha bukan resmi dari yayasan kok, cuma dari sebuah event yang saya sendiri nggak jelas maksudnya apa.
Tapi, jadi Student of the Year 2009 harus menjadi suatu kebanggaan tersendiri. Berarti selama ini performa saya ada yang melihatnya. Sesuatu yang buat saya nggak terlalu berarti jika dilakukan, jadi sebuah penilaian tersendiri bagi orang lain untuk saya. Terima kasih buat semua orang yang selama ini mendoakan saya, mendukung saya, menemani saya, memberi peluang saya, membantu saya, pokoknya semua orang yang nggak menyulitkan saya. Saya nggak ada niat untuk mempertahankan gelar ini, karena masih ada orang lain yang lebih berhak. Orientasi saya tahun ini sudah berubah ke usaha masa depan. Anyway, THANKS FOR ALL!!!!
Nih, fotonya sementara baru bisa dapat yang kualitas pas-pasan dari facebook...
ANNOUNCEMENT!!!
This blog is dead!!! I moved it to my new blog in http://haqqi.net. Thank you for reading this blog. Hope you will read my new blog too.
Student of the Year 2009
Jul 9, 2009Posted by Haqqi at 8:43 PM
Labels: Bahasa Indonesia, My Experiences
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
6 comments:
Wih,,,hatiQ bergetar baca tulisan ini, Qi!!... bukan apa2,tp tatomu itu lho yg bikin deg2an,,hahaha..
Kamu emang hebat,Qi... You deserve it,Bro!!
pertahankan teruss!! Qta majukan dunia IT Indonesia!! Dahsyat!!!!!
wew
selamat yaaa
:)
hmmm...slamat ya Mas Haqqi, ikut bangga nih =)
selamat, selamat...
and salam kenal juga :)
waaaa...
kk' giLa...
ntah mengapa..
meskipun kau mrasa tak mlakukan apa2..ttep ajja ada yah,,,gaya2 sombongnya...wkkkkkkwkwkkwkwkw...
@Tiara: Dahsyat!!!
@Rusa: Thanks bro...
@Umy: Sama2...
@Azaam: Thx, salam kenal:
@Ephen: aduh, aku ini rendah hati dan tidak sombong phen.. mana sih sombongnya...
Post a Comment