Welcome to HQ's Blog

Hello World! If you've visited this blog before, welcome back. Please help me what article do you like by give it a comment. But if you're new with this blog, please feel free to stay ahead for a shortwhile, to read my articles. I assure you will get something by read it carefully. Haha...

Ok ok... By the way, this blog belongs to me, Haqqi. Yeah, that is my nickname. If you want to know about me, please read the top sidebar titled "About Me". If you want to know MORE about me, please feel free to add my Messenger (xp_guitarist) and chat with me. I am Indonesian. My English is not so good, so please don't laugh if my 'syntax' is wrong. But sometimes I will post my blog in Bahasa Indonesia (I think most of them will).

The reason I create this blog is, I want to share everything I can share. From my experience, computer program I used, my algorithms and source codes, and some useful infos and tips. So, if you want to request something I can, feel free to ask. And if you also want to share me something, I always open my hand, haha. Anyway, WELCOME TO MY BLOG!

This site is best viewed with Mozilla Firefox with resolution 1024x800 or more

Page copy protected against web site content infringement by Copyscape

ANNOUNCEMENT!!!

This blog is dead!!! I moved it to my new blog in http://haqqi.net. Thank you for reading this blog. Hope you will read my new blog too.


Dari Perfeksionis Menjadi Idealis

Sep 6, 2009

Tentang hidup saya lagi, semoga memberi inspirasi

Sekali lagi, ada cewek yang bilang kalau saya ini perfeksionis. Mungkin dia menangkap dari pola pikir saya, pandangan hidup saya, dan radikalisme saya, yang bisa dilihat waktu saya ngobrol sama dia. Kalau saya dibilang perfeksionis waktu dulu, saya terima pendapat itu. Tapi kalau sekarang, saya mendeklarasikan diri bahwa saya nggak perfeksionis.

Ya, saya bisa mulai menikmati hidup setelah saya menemukan kembali dunia saya. Sejak saat itu, saya merasa hidup ini adalah anugerah yang luar biasa.

Nah, kenapa saya tiba-tiba nulis topik ini? Hm, berawal dari perkataan cewek itu, dan acara buka bersama bareng temen-temen SMA. Ada perasaan yang beda antara buber tahun ini dengan tahun kemarin, waktu saya masih menjadi saya yang lama. Rasanya, buber tahun ini lebih ada taste. Nggak cuma buber sih, semua yang saya jalani saat ini memang lebih berasa. Tapi perbedaan itu benar-benar saya rasakan semalam (waktu buber).

Di perjalanan pulang, saya berpikir mengapa bisa demikian. Memang secara garis besar karena saya sudah berubah. Tapi apa yang mendasari perubahan taste itu?

Alasan itu, mengembalikan tulisan ini pada topik, tentang ke-perfeksionis-an saya. Semenjak orang terpenting dalam hidup saya meninggal di saat yang tidak tepat, dialah target perfeksionis saya. Karena pola pikir saya waktu itu, secara nggak sadar saya membikin suatu kotak pembatas sendiri. Akibatnya, sangat fatal. Saya menjadi nggak bersyukur atas apa yang menjadi "lingkungan" saya. Saya merasa nggak bisa menemukan "lingkungan" yang sama dengan yang dulu. Akibatnya, saya sering berpindah-pindah lingkungan dan malah menyebabkan saya jadi merasa sendirian. Parahnya, keperfeksionisan saya malah semakin menjadi-jadi. Hidup saya jadi terasa suram, nggak ada rasanya, dan nggak berisi.

Sebuah kejadian membuat saya membuang keperfeksionisan saya yang sangat rumit, menjadi sesuatu yang lebih sederhana. Tapi tetap, idealisme yang merupakan bagian dari perfeksionisme, melekat di diri saya. Meskipun demikian, hidup saya sekarang jadi lebih berasa. Saya jadi bisa lebih bersyukur dengan apa yang ada di lingkungan saya. Saya sadar, di sekitar saya ada banyak teman-teman yang bisa mengisi hidup saya, meskipun nggak ada yang bisa menggantikan F. Tapi beneran nih, saya benar-benar enjoy dengan pola hidup saya yang sekarang.

Nikmatilah hidup hari ini, karena kita nggak bisa mengulang yang lalu.

Sekarang saya jadi senyum-senyum sendiri. Kenapa saya dulu bisa segitu bodohnya menyia-nyiakan hidup saya dengan pola pikir saya. Saya jadi nggak bisa memiliki kenangan masa-masa SMA yang bahagia. Saya stuck di tempat saya berdiri. Nggak ada kenangan, nggak ada impian. Itu semua karena mengharapkan kesempurnaan semu.

Sudahlah, yang berlalu biarlah berlalu. Sekarang hidup saya sudah menjadi lebih baik, lebih berasa. Menikmati dan mensyukuri pemberian Tuhan saat ini, akan menambah nikmat di kemudian hari. Tapi saya tekankan, idealisme yang tetap melekat ini, semata-mata demi membuat saya agar tidak keluar jalur dari impian saya. Kalau nggak gitu, saya nggak akan jadi seperti sekarang ini. Sebab idealisme saya lebih mengarah ke prinsip.

Dalam hal prinsip, tegarlah seperti karang
Dalam hal selera, mengalirlah seperti air

Sekian posting artikel kali ini. Sekali lagi, blogging adalah free-writing. Nggak ada niat untuk menyombongkan diri. Saya hanya menuangkan hasrat menulis saya. Dan semoga tulisan ini bisa memberikan inspirasi bagi pembaca.

6 comments:

Mr. Fightto said...

Mantap bro...

Perubahan perlu ... Perubahan menuju hal yang lebih baik..

Ada yang pernah berkata "Do what you love to do and love what you to do."

Mari bersama-sama maju menjadi manusia yang lebih baik dari kemarin..

Salam sukses bro... :D

Anindya said...

Sip.. Like this..

Perubahan apapun itu, sejauh kamu nyaman, dan tentunya memberikan sesuatu yang positif buat kamu,lakuin, bro...

Kalo pun hasil perubahan itu nggak kita dapetin dengan cepat, tetap percaya aja, kalo kita pasti dapet hasil itu, dengan waktu dan cara yang paling baik..

Idem bang Atho..Mari bersama-sama maju menjadi manusia yang lebih baik dari kemarin..

^^

Anonymous said...

Q td slh naRuh coMent! BngUng q! Wez pkK-e poSting yg td tk mksd bwt d truh d sni...

Haqqi said...

@fightto: yes, I do what i love, so that I can love what I do...

@nindy: yak, MARI'!!! *dengan intonasi pak budiono... haha...

@anonymous: no matter what you said, this is who I am...

Anonymous said...

Oh y?! Ok! MgkN smUa maNg dh bdA bwGd! Tnp q kch tw, q ykn qm tw sP q. & wL dh qm kch tw, trNyt q g pnh tw sP qm...

Haqqi said...

Aku juga gak tahu sapa kamu kok... Kalo gak pernah tahu sapa aku, rasanya wajar. Cos memang sama sekali belum ada yang pernah tahu.