Welcome to HQ's Blog

Hello World! If you've visited this blog before, welcome back. Please help me what article do you like by give it a comment. But if you're new with this blog, please feel free to stay ahead for a shortwhile, to read my articles. I assure you will get something by read it carefully. Haha...

Ok ok... By the way, this blog belongs to me, Haqqi. Yeah, that is my nickname. If you want to know about me, please read the top sidebar titled "About Me". If you want to know MORE about me, please feel free to add my Messenger (xp_guitarist) and chat with me. I am Indonesian. My English is not so good, so please don't laugh if my 'syntax' is wrong. But sometimes I will post my blog in Bahasa Indonesia (I think most of them will).

The reason I create this blog is, I want to share everything I can share. From my experience, computer program I used, my algorithms and source codes, and some useful infos and tips. So, if you want to request something I can, feel free to ask. And if you also want to share me something, I always open my hand, haha. Anyway, WELCOME TO MY BLOG!

This site is best viewed with Mozilla Firefox with resolution 1024x800 or more

Page copy protected against web site content infringement by Copyscape

ANNOUNCEMENT!!!

This blog is dead!!! I moved it to my new blog in http://haqqi.net. Thank you for reading this blog. Hope you will read my new blog too.


4 Hari Menuju UAS

May 30, 2009

UAS yang bakal terasa berat

Semester 4 ini sudah hampir ajalnya. Tanggal 3 Mei 2009 bakal dimulai penyiksaan tahap akhir dari semester ini. Apalagi kalau bukan UAS. Anehnya, semester ini saya ngerasa UAS ini bakal sedikit susah. Kenapa ya? Hm, bisa dijelaskan sih, dan alasannya rasional. Tapi nggak cuma masalah otak, kali ini juga melibatkan "hati". Sedikit mirip dengan keadaan hati waktu UAS semester lalu. Cuma UAS semester lalu, keadaan hati emang lagi benar-benar hancur, jadinya ada satu mata kuliah yang nilai UAS-nya hancur berantakan. Tapi sekarang, memang sih keadaan hati nggak seberapa hancur. Tapi dengan keadaan otak yang sudah kayak gini, kalau ditambah keadaan hati itu bakal jadi sama beratnya. Bahkan mungkin lebih berat.

UAS semester ini nggak pake minggu tenang. Libur reasminya cuma 2 hari buat mempersiapkan UAS dan menyelesaikan tugas pengganti UAS. Nah, yang bikin berat, adalah kesalahan saya sendiri. Berbeda dengan semester 1 dan 2 dimana saya masih sering duduk di daerah tengah dan sedikit banyak memperhatikan penjelasan dosen. Semester ini ada beberapa mata kuliah, dan itu dengan sks yang cukup besar, yang dari awal memang nggak saya perhatikan. Lha kenapa? Ya jelaslah, apa lagi kalau bukan perkara dosen.

Mata kuliah Probabilitas dan Statistik misalnya. Dari awal sudah ill feel gara-gara yang ngajar orang yang nggak kompeten itu. Hasilnya, saya selalu duduk belakang dan membuka laptop sambil coding dan browsing. Mana ada ilmu yang masuk??? Kuis besarnya pun dengan nilai pas-pasan. 3 kuis besar pertama, rata-ratanya cuma 70an. Itu sih nggak masalah kalau UAS bisa sedikit bagus. Masalahnya, dari awal sampe sekarang, nggak ada materi yang benar-benar saya pahami. Parah banget nggak. Begitu diganti team teaching yang lebih kompeten, hasrat ingin tahu saya sudah menghilang.

Mata kuliah Riset Operasi, dengan diawali dosen ruwet yang sama, jadi nggak ada effort buat ngikutin perkuliahan. Hasilnya, sama-sama nggak ngerti. Meskipun dengan sistem team teaching juga, rasanya nggak ada bedanya. Mata kuliah yang saya harapkan saya bisa sedikit bereksperimen jadi sama sekali nggak mengasyikkan. Bayangkan, saya sampe bisa tidur di kelas. Untungnya kuis besar 1 dan 2 dapat nilai 100. Tapi di kuis 3 kemarin, benar-benar hancur. Rasanya nggak ada gunanya duduk di dalam ruang ujian selama 2 jam. Gimana nih UAS-nya???

Mata kuliah Mandarin malah lebih parah. Gara-gara nggak sreg dengan cara pengajaran dosen di awal, jadi nggak terlalu mengikuti. Beda dengan tahun kemarin yang dosennya sedikit strict, jadi lebih semangat. Sekarang, oral test aja nggak lancar. Gimana bisa ngerjain UAS-nya??? Ada lagi, sejak awal semester sampe sekarang, saya cuma mengumpulkan 1 PR. Rata-rata kuis besar pun cuma 80an. Nggak kayak semester-semester sebelumnya. Benar-benar suram nih UAS-nya. Nggak ada kesempatan belajar lagi.

Mata kuliah UML, untungnya dosennya adalah orang yang saya akui. Dengan banyaknya pengalaman beliau, rasanya jadi cukup mengasyikkan mendengarkan ceritanya di kelas. Masalahnya cuma tugasnya yang nggak banget dengan karakteristik saya. Ya, UAS-nya diganti tugas berkelompok. Berdasarkan pengalaman, kalau tugas kelompok gini, pasti banyak saya yang ngerjain. Ya biarlah, sapa tahu ada ilmu tersendiri. Masalah lain, dosen satu ini sedikit aneh kalau ngasih nilai. Nilai kuis besar dan kuis kecil saya, rata-rata hanya 70an. Susah banget pokoknya nyari apa yang diinginkan dosen ini dari tugasnya. Hope the final exam will be better.

Mata kuliah Orkom, rasanya jadi sedikit mudah. Dengan soal kuis besar yang berupa teknis, itu keahlian saya. Nilai kuis besar juga cukup memuaskan dengan rata-rata 85 keatas. Cuma dosennya aja yang terlalu banyak omong kalau di kelas, dan suka underestimate mahasiswa, jadi sedikit ill feel. Padahal nggak semua mahasiswa yang kayak gitu. Orang yang sedikit terlalu congkak.

Satu-satunya penolong adalah mata kuliah keahlian saya, Pemrograman Berorientasi Objek. Di mata kuliah ini saya nggak perlu belajar, karena sudah belajar waktu semester 2 sembari ngerjain projeknya. Sayangnya gara-gara dosen yang terlalu ruwet, saya jadi nggak minat lagi ngerjain proyek untuk UAS. Jadinya terpaksa ikut UAS di lab deh. Tapi mata kuliah ini satu-satunya mata kuliah saya dengan nilai sempurna, 100 semua. Dan satu 0 karena nggak ngumpulin tugas, haha. Tapi saya yakin UAS untuk mata kuliah ini bakal berjalan lancar.

Tapi secara overall, saya sedikit khawatir. Nggak ada waktu untuk belajar, band saya ngajak latihan lagi, diminta buatin program untuk pemilihan HMP, sambil terobsesi bikin game RX Cleaner, dan yang paling parah adalah masalah hati. Ini nyambung sedikit sama posting sebelumnya. Saya nggak mau cerita terlalu banyak, tapi tadi malam saya jadi teringat perkataan seseorang. Tahu terlalu banyak itu nggak baik. Hm, emang sedikit benar. Buktinya sekarang saya jadi ngerasa pesimis gara-gara tahu sesuatu yang kalau saya nggak cari tahu, ya nggak bakal tahu. Tapi, saya tetap kurang setuju dengan perkataan orang tersebut. Karena saya tahu hal ini lebih dulu, saya jadi bisa memikirkan langkah selanjutnya tanpa ada kata terlambat.

Ice queen yang benar-benar ice queen. Nggak tahu apakah hatinya bisa luluh atau nggak. Tapi saya juga masih nggak mau terlalu memasukkan dia dalam hati. Karena kalau terlalu masuk di hati, kalau hasilnya nggak sesuai harapan, akan jadi seperti semester sebelumnya, dunia saya hancur. Sekarang, saya buat easy going dulu aja. Dengan tetap menebar benih, suatu saat hasil akan didapatkan. Memang nggak bisa instan kalau ngelihat sifat ice queen yang kayak gitu. Kalau bisa instan, pasti dia sudah jadi milik orang lain dari dulu. Ok, hope i success in next step.

0 comments: